Sukses

Banting Setir, 8 Pemenang Kontes Kecantikan Dunia Ini Memilih Jadi Politikus

Dari catwalk ke parlemen, berikut 8 pemenang kontes kecantikan yang banting setir jadi politikus.

Liputan6.com, Moskow - Para politikus wanita dianggap kerap mampu menarik perhatian masyarakat ketimbang rekan pria mereka, terlebih apabila mereka pernah memenangkan kontes kecantikan sebelumnya.

Tak hanya model, pembawa acara TV, aktris, dan peserta berbagai kontes kecantikan banyak yang memanfaatkan 'prestasi' tersebut untuk mengisi profesi di mana --dalam syarat lamaran-- mencantumkan "berpenampilan menarik."

Meski demikian, mereka harus tetap profesional dan bersedia meninggalkan segala hal yang melibatkan bisnis pribadi mereka, mengabdi untuk kepentingan partai atau negara.

Berikut 8 pemenang kontes kecantikan dunia yang lebih memilih jadi politikus ketimbang modelling, hubungan masyarakat, dan sosial-politik, mengutip Sputnik, Selasa (26/11/2019).

2 dari 9 halaman

1. Maria Vasilevich

Maria Vasilevich, yang dinobatkan sebagai Miss Belarus pada Mei 2018, menjadi anggota parlemen termuda di negara itu. Vasilevich baru berusia 22 tahun.

3 dari 9 halaman

2. Mara Carfagna

Mantan Menteri Italia untuk Kesempatan Setara (Equal Opportunity) 2008-2011, Mara Carfagna, menjadi wakil presiden Chamber of Deputies of Italy sejak 2018. Pada 1997,

Carfagna menduduki posisi keenam dalam kontes penyisihan akhir Miss Italy.

4 dari 9 halaman

3. Eunice Elizabeth Olsen

Eunice Elizabeth Olsen, Miss Singapore 2000, diangkat sebagai Anggota Parlemen (NMP) yang dinominasikan di Singapura oleh Presiden S.R. Nathan pada 2004.

Pada 2008, Olsen menerima Penghargaan Pemuda ASEAN (ASEAN Youth Award) dan juga dinominasikan sebagai Pemimpin Global Muda yang mewakili Singapura di Forum Ekonomi Dunia.

5 dari 9 halaman

4. Kaiane Aldorino

Kaiane Aldorino dari Gibraltar memenangkan kontes Miss World pada tahun 2009. Sejak 2017 hingga kini, ia menjabat sebagai wali kota Gibraltar, setelah sebelumnya menjabat sebagai wakil wali kota sejak 2014.

6 dari 9 halaman

5. Tove Lill Løyte

Miss Norway 2007, Tove Lill Løyte, menjadi pemimpin organisasi pemuda Progress Party, Youth of the Progress Party (Fremskrittspartiets Ungdom dalam bahasa Norwegia) di wilayah Vest-Agder.

7 dari 9 halaman

6. Ksenia Sukhinova

Model Rusia, Ksenia Sukhinova, memenangkan kontes kecantikan Miss Russia 2007. Sukhinova menerima keanggotaan di Public Chamber on Environmental dan menjadi duta Abkhazia (sebuah negara republik yang secara de facto merdeka di Kaukasus. Georgia mengklaim Abkhazia sebagai wilayah kedaulatannya).

8 dari 9 halaman

7. Victoria Lopyreva

Miss Russia 2003, model, dan pembawa acara TV, Victoria Lopyreva, adalah duta besar resmi Piala Dunia FIFA 2018. Lopyreva juga merupakan duta besar PBB untuk memerangi diskriminasi di Rusia dan bekerja dengan yayasan amal yang membantu para korban konflik militer.

9 dari 9 halaman

8. Oksana Fedorova

Presenter TV dan model Rusia, Oksana Fedorova, memenangkan Miss Russia pada 2001 dan Miss Universe 2002. Dia menjadi kontestan Negeri Beruang Merah pertama yang memenangkan Miss Universe.

Namun, Fedorova hanya memegang gelar Ratu Kecantikan Dunia selama 119 hari saja, kemudian dibatakan dengan alasan yang tidak sepenuhnya jelas, sehingga ia menjadi runner-up.

Setelah itu, Fedorova menjadi duta UNICEF pada 2007 dan juga anggota Dewan Penasihat untuk Russian Children's Welfare Society.

Pada 2003, dia bergabung dengan Russian Party of Life.