Sukses

Korban Tewas Gempa Albania Capai 41 Orang, Termasuk Calon Menantu PM

Korban tewas dalam gempa bumi yang menghantam Albania pekan ini tercatat mencapai sedikitnya 41 orang, termasuk perempuan calon menantu PM Edi Rama.

Liputan6.com, Tirana - Korban tewas dalam gempa bumi yang menghantam Albania pekan ini tercatat mencapai sedikitnya 41 orang, setelah ditemukannya sembilan mayat di bawah reruntuhan pada Kamis 28 November 2019

Gempa yang terjadi pada Selasa 26 November adalah yang terkuat yang pernah menghantam Albania dalam lebih dari tiga dasawarsa.

Kawasan-kawasan yang paling kuat terkena gempa masih dinyatakan berbahaya, karena menjelang hari Kamis tengah hari, gempa susulan berkekuatan 5 pada skala Richter tercatat dekat desa Thumane. Menurut seorang pejabat, sejumlah gedung tampak rusak dan tidak aman untuk dihuni.

Bantuan untuk korban gempa mulai mengalir dari Prancis, Turki, Serbia dan Amerika.

Calon Menantu PM Albania Tewas Akibat Gempa

Calon menantu perempuan Perdana Menteri Albania Edi Rama adalah di antara puluhan orang yang tewas akibat gempa, kantor perdana menteri telah mengonfirmasi.

Kristi Reci, tunangan putra putra sang PM, Gregor Rama, tewas dalam gempa itu bersama orang tua dan saudara lelakinya.

Gregor Rama sebelumnya memposting sebuah story di Instagram, di mana ia menulis bahwa "di antara banyak korban, tragedi ini juga menimpa orang terdekat saya, bersama dengan saudara lelaki, ibu dan ayahnya," menambahkan bahwa kelompok tersebut "ditemukan di bawah reruntuhan."

2 dari 3 halaman

Saksikan videonya di bawah ini:

3 dari 3 halaman

Operasi Pemulihan Pasca-gempa Masih Berlangsung

Gempa bermagnitudo 6,4 yang melanda kota pelabuhan Durres, sekitar 36 kilometer (22 mil) dari ibu kota Tirana, pada Selasa pagi, adalah gempa terkuat yang melanda negara Eropa tersebut dalam 40 tahun.

Ratusan orang juga terluka dalam insiden itu dan beberapa masih hilang, dengan operasi pemulihan sedang berlangsung.

Wilayah itu masih mengalami gempa susulan pada Kamis pagi, dengan gempa berkekuatan 5,0 dan 4,8 tercatat, menurut juru bicara Kementerian Pertahanan Albania, Albana Agastra.