Liputan6.com, Jakarta - Indonesia terpilih kembali menjadi anggota Dewan International Maritime Organization (IMO) Kategori C Periode 2020-2021. selain itu, Indonesia melalui BPK juga terpilih sebagai External Audit IMO mengalahkan Inggris dan Italy.
Hal tersebut usai proses penghitungan suara pada pemilihan anggota Dewan International Maritime Organization (IMO) atau Organisasi Maritim Internasional, pada Jumat (30/11/2019) di Assembly, London, Inggris, selesai.
Advertisement
Terpilihnya Indonesia sebagai anggota Dewan IMO yang beranggotakan 40 negara dengan 3 kategori dari total 174 negara anggota IMO menunjukan pengakuan dunia atas eksistensi Indonesia di sektor maritim Internasional.
Sebagai bentuk aksi nyata usai terpilih sebagai dewan anggota IMO, Febrian Ruddyard selaku Dirjen Kerja Sama Multilateral mengatakan bahwa Indonesia bisa terlibat lebih banyak dalam menyusun norma-norma pelayaran yang aman dalam perdagangan.Â
"Kita kan executive body council-nya IMO, jadi kita bisa ikut lebih banyak untuk terlibat dalam menyusun norma-norma pelayarang yang aman dalam perdagangan. Kita juga inject apa yang telah disampaikan oleh Menlu mengenai sustainable development environment dan juga masalah women empowerment dalam masalah pelayaran," ujar Febrian.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Fokus Bagi Indonesia
Sebagai anggota dewan IMO, Indonesia terpilih untuk masuk dalam kategori C.Â
Walaupun Indonesia bukan negara yang dominan di dbidang pelayaran, namun memiliki wilayah maritim yang luas dimana terdapat banyak ALKI yang dilewati sebagai jalur lalu lintas internasional laut.Â
"Kita punya concern di situ. Ada masalah keselamatan keamanan pelayaran, ya ini dengan adanya kita di council, kita jadi bisa berbuat lebih banyak. Selain itu kita juga bisa merepresentasikan negara2 lain yang tidak masuk di dalam council untuk bisa menchanneling concern mereka untuk masalah pelayaran," ujar Febrian.
Â
Advertisement
Terpilihnya Auditor Eksternal
Selain itu, prestasi lainnya yang diperoleh Indonesia adalah terpilihnya BPK sebagai external auditor IMO.Â
Ketua BPK menjelaskan, dengan terpilihnya BPK sebagai eksternal auditor, maka BPK akan memeriksa laporan keuangan dan kinerja organisasi IMO dan dua institusi pendidikan di bawah IMO, yakni World Maritime University (WMU) dan International Maritime Law Institute (IMLI).
"External auditor ini kan bagaimana dia melakukan audit terhadap keuangan dan kinerja di IMO. Kandidatnya ada Inggris dan Itali. Dan ini luar biasa teman-teman di bagian pencalonan ketika kita mulai kira-kira tiga minggu sebelum mulai itu saya rapat ada Bu Menlu juga, kita baru punya lima dukungan," tutur Febrian sambil mengatakan bahwa Indonesia hanya memiliki lima dukungan pada waktu tiga minggu sebelum terpilih.
Ia menjelaskan bahwa proses Indonesia untuk mendapat dukungan sangatlah panjang. RI harus meminta dukungan satu per satu dari setiap negara.Â