Liputan6.com, Namibia, Afrika - Meski perolehan suaranya turun dibandingkan kemenangan pertamanya pada 2014, Presiden ke-2 Namibia, Hage Geingob kembali dipercayakan rakyatnya menjadi presiden periode 2019-2024.
Ia berhasil meraih 53,3% suara, mengalahkan Panduleni Itula yang juga satu partai dengannya. Itula memperoleh suara 29,4%. Pada pemilihan presiden 2014, Hage Geingob memperoleh 87% suara, seperti dikutip dari BBC, Senin (2/12/2019).
Pemilihan Presiden Namibia, Afrika Barat Daya ini dilakukan pada Rabu 27 November. Melalui akun twitter-nya @hagegeingob, ia mengucapkan terima kasih kepada rakyat Namibia sehingga terpilih lagi sebagai presiden. Ia berjanji akan melayani Namibia dengan penuh dedikasi dan memberi perubahan nyata dalam kehidupan rakyatnya.
Advertisement
Tak hanya itu, Hage Geingob juga membawa partainya, SWAPO untuk memimpin Namibia kembali. Mewakili partainya, ia berterima kasih kepada siapapun yang sudah memilih SWAPO, dan akan terus melanjutkan janji yang sudah mereka buat.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kalahkan McHenry Venaani
Seperti 2014, Hage kembali mengalahkan McHenry Venaani di pemilihan presiden 2019. Pada pemilihan presiden Namibia sebelumnya, Venaani memperoleh suara kurang 5% dari perolehan suara Hage Geingob.
Namun pada 2019, Venaani mendapatkan posisi ke-3 dengan perolehan suara 5,3%. Ia mengatakan sedang mempertimbangkan tindakan hukum yang disebut "anomali dan penyimpangan" pada pemilihan.
Sesaat sebelum pemilihan, Venaani mengunjungi pengadilan dengan alasan mereka terbuka untuk manipulasi. Namun pengadilan menolak kasusnya.
"Saya bangga pada Namibia, karena kita bisa mengadakan pemilihan yang bebas dan adil, tidak ada pertempuran, tidak ada saling serang, gerakan bebas diizinkan," kata Hage Geingob setelah hasil pemilihan diumumkan.
Advertisement
SWAPO Memimpin Selama Tiga Dekade
SWAPO partai yang dimpimpin Hage Geingob sejak 2017, berhasil memenangkan 63 kursi.
Partai SWAPO sudah memimpin selama tiga dekade sejak mendapat kemerdekaan dari Afrika Selatan. Pada 2014, SWAPO berhasil memenangkan 77 kursi atau lebih dari 80% suara. Kursi pada periode 2019 ini menurun dari kursi pada periode sebelumnya.
SWAPO juga kehilangan 2/3 anggotanya di majelis yang beranggotakan 93 orang. Dikutip dari BBC, SWAPO dilanda skandal perikanan.
Dua mantan menteri ditahan karena diduga menerima suap untuk memberi izin kepada perusahaan perikanan Islandia, Samherji.
Reporter: Deslita Krissanta Sibuea