Liputan6.com, Sydney - Sekitar 100 kejadian kebakaran hutan dan lahan melanda Australia, tepatnya di bagian New South Wales. Kebakaran dahsyat yang paling parah terjadi di Sydney bagian utara.
Lebih dari 2.000Â pemadam kebakaran berjibaku dengan waktu memadamkan kebakaran, yang semakin meningkat intensitasnya pada Kamis, 5 Desember 2019. Demikian dikutip dari BBC, Jumat (6/12/2019).Â
Advertisement
Baca Juga
Kota terbesar Australia tersebut telah diselimuti oleh asap tebal akibat kebakaran, yang mengakibatkan berbagai masalah kesehatan.Â
Sejak bulan Oktober, kebakaran hutan telah memakan korban sebanyak enam orang dan menghancurkan lebih dari 700 rumah di seluruh wilayah Australia.Â
Tingkat keparahan nyala api pada awal musim kebakaran telah membuat seruan peringatan, dan mendorong seruan untuk tindakan yang lebih besar dalam mengatasi perubahan iklim.
Lebih dari 1.6 juta hektar wilayah di NSW telah terbakar. Kebakaran juga telah menyebar ke lintas area termasuk Queensland, Victoria, Australia Selatan, Australia Barat dan Tasmania.Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Polusi Udara Semakin Meningkat
Kebakaran hutan Australia menyebabkan polusi yang belum pernah terjadi sebelumnya di Sydney dan di sepanjang pantai timur negara itu. Hal itu dikatakan para pejabat, dilansir Channel News Asia, Kamis (5/12/2019).
Asap dan debu akan membakar mata penduduk dan memicu lonjakan keluhan pernapasan. Ratusan hutan telah terbakar di luar kendali sejak September 2019. Naik turunnya pesisir timur, menyelimuti kota-kota dari Sydney hingga Brisbane dengan asap selama berminggu-minggu.
Luasnya krisis asap dibuat jelas oleh Departemen Lingkungan New South Wales yang menyatakan kebakaran hutan dan debu telah menyebabkan 'polusi udara tertinggi yang pernah terlihat' di Australia.
"Wilayah itu telah mengalami kualitas udara buruk yang berlangsung beberapa minggu, termasuk kebakaran hutan Sydney 1994 dan kebakaran hutan Black Christmas Desember 2001 - Januari 2002," kata seorang juru bicara kepada AFP, dikutip dari Channel News Asia.
"Kejadian ini, bagaimanapun, adalah yang terpanjang dan paling luas dalam catatan kami," tambahnya.
Advertisement