Liputan6.com, Yerusalem - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyerukan peningkatan tindakan terhadap Iran, negara yang dianggap musuh terbesarnya.
Perdana menteri itu berbicara pada Kamis 5 Desember 2019, di tengah laporan bahwa Iran diam-diam menyembunyikan rudal balistik yang bisa menjangkau Israel dan sasaran-sasaran di Irak.
Advertisement
Berbicara setelah pertemuan dengan Menlu AS Mike Pompeo, Netanyahu mengatakan demonstrasi menentang pemerintah Iran baru-baru ini bisa menjadi kesempatan untuk menggulingkan pemerintah tersebut. Demikian dikutip dari VOA Indonesia, Jumat (6/12/2019).Â
"Agresi Iran meningkat, tetapi kekuasaannya goyah. Saya katakan mari kita guncang lebih jauh lagi," kata Netanyahu.
Menlu Pompeo mengatakan pemerintahan Trump ingin mendukung mereka yang ingin hidup normal di Iran.
"Salah satu topik pembicaraan adalah bagaimana menciptakan stabilitas di Timur Tengah saat ini, pada saat demonstrasi anti-Iran berlangsung di Baghdad, di Beirut, dan kita semua tahu apa yang sedang terjadi di Iran. Ini adalah orang-orang yang mencari kebebasan dan cara yang masuk akal untuk hidup," ujarnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Rudal Balistik Tersembunyi
Pertemuan itu terjadi di tengah laporan bahwa Iran diam-diam menyembunyikan rudal balistik jarak dekat di Irak. Rudal itu dilaporkan mampu mencapai target-target Israel, Amerika dan Arab Saudi.
Dalam perkembangan lainnya media Arab Saudi melaporkan terjadinya ledakan besar di pangkalan Iran yang ada di perbatasan Suriah-Irak.
Penyeberangan perbatasan di dekatnya berkali-kali dibom dalam serangan udara baru-baru ini yang dikaitkan dengan Israel.
Ketika wartawan di Lisbon menanyakan kepada Netanyahu apakah Israel bertanggung jawab atas serangan itu, ia mengatakan, "Saya tidak pernah membicarakan hal-hal seperti itu."
Pertemuan di Portugal dengan Menlu Pompeo itu disambut baik oleh Netanyahu, yang musuh-musuh politik dan pribadinya semakin banyak.
Jaksa Agung Israel bulan lalu memutuskan untuk menuntut Netanyahu dalam tiga kasus penipuan.
Pada saat yang sama, Netanyahu dan lawan politiknya, Benny Gantz, kehabisan waktu untuk membentuk pemerintahan setelah pemilihan umum kedua yang hasilnya tidak meyakinkan.
Jika tidak ada kesepakatan pemilu yang dicapai selambat-lambatnya pada Rabu depan, Israel akan melangsungkan pemilu lagi, yang ketiga dalam tahun ini.Â
Advertisement