Sukses

Polisi Selandia Baru Akan Evakuasi Korban Tewas Gunung Meletus White Island

Kepolisian Selandia Baru akan segera mengevakuasi korban gunung meletus di White Island.

Liputan6.com, Wellington - Kepolisian Selandia Baru berencana ke White Island, lokasi gunung berapi yang meletus pada Jumat 13 Desember. Mereka akan mengevakuasi korban tewas akibat letusan itu.

Saat ini, jumlah korban yang diketahui akibat bencana itu meningkat menjadi delapan, dengan dua orang meninggal saat di rumah sakit.

Delapan orang lagi hilang dan diduga tewas, terkubur di bawah abu dan puing-puing akibat letusan. Lebih dari 20 orang berada dalam perawatan intensif dan menderita luka bakar parah, seperti dilansir dari Channel News Asia, Kamis (12/12/2019). 

"Saya sekarang dapat mengonfirmasikan bahwa kami sedang menyelesaikan rencana untuk memulihkan jenazah dari Whakaari / White Islands besok pagi," kata Wakil Komisaris polisi John Tims dalam sebuah pernyataan pada Kamis, menambahkan keluarga akan diberi pengarahan tentang operasi.

Gunung berapi di White Island "sangat fluktuatif" dan bisa meletus lagi dalam beberapa hari, kata pihak berwenang.

Tidak ada tanda-tanda kehidupan di pulau tak berpenghuni itu.

"Kami sekarang hidup dengan rasa putus asa yang semakin besar untuk membawa pulang orang-orang yang kami tahu ada di sana dan orang-orang yang kami cintai," kata Walikota Whakatane, Judy Turner.

"Rasa frustrasi keluarga-keluarga yang paling terpengaruh sepenuhnya dapat dipahami. untuk orang-orang dalam situasi ini."

Gunung berapi yang menjadi tujuan wisata populer, meletus pada hari Senin , 9 Desember 2019, memuntahkan abu dan uap di atas pulau tersebut.

Ada 47 orang berada di pulau itu, juga dikenal dengan nama Maori Whakaari.

Dua puluh empat dari mereka berasal dari Australia, sembilan dari Amerika Serikat, lima dari Selandia Baru, empat dari Jerman, masing-masing dua dari China dan Inggris dan satu dari Malaysia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Korban Luka Bakar

Banyak dari yang terluka dirawat karena luka bakar parah, dan pejabat medis mengimpor sekitar 1,2 juta sq cm kulit. Jumlah kulit yang dibutuhkan setara dengan sekitar 60 donor. Di Selandia Baru, hanya lima hingga 10 orang yang menyumbangkan kulit setiap tahun, Selandia Baru, kantor berita Herald melaporkan.

Tim ahli bedah di beberapa unit luka bakar di seluruh negeri itu bekerja sepanjang waktu.

"Apa yang kami hadapi pada hari Senin adalah di luar pemahaman," Dr Heike Hundemer, pemimpin klinis di rumah sakit Whakatane, mengatakan pada konferensi media pada hari Rabu.

"Saya telah bekerja di pusat-pusat utama di Jerman dan juga di Selandia Baru. Saya belum pernah melihat jumlah pasien yang terluka kritis ini masuk ke unit gawat darurat dalam waktu singkat," kata Hundemer.

"Kami menggunakan setiap ruang tempat tidur tunggal, setiap sumber daya manusia yang kami miliki untuk merawat orang-orang itu. Para pasien yang kami rawat akan selamanya tetap ada dalam pikiran kami."

 

3 dari 3 halaman

Aksi Pemerintah

Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan tim medis telah mengangkut lima warga Australia ke rumah untuk perawatan. Tujuh orang Australia lainnya akan dievakuasi selama 24 jam ke depan dan satu warga negara akan tetap tinggal di rumah sakit Selandia Baru.

Morrison mengatakan 11 warga Australia telah tewas, sebuah angka yang diyakini diambil dari 16 orang yang secara resmi terdaftar tewas dan hilang oleh Selandia Baru.

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan akan ada penyelidikan atas tragedi itu, yang juga akan membahas masalah yang lebih luas termasuk akses ke situs vulkanik di seluruh Selandia Baru.

Wisata tur harian membawa lebih dari 10.000 pengunjung ke White Island yang dimiliki secara pribadi setiap tahun, dipasarkan sebagai "gunung berapi aktif paling mudah diakses di dunia".

Jalur pelayaran Royal Caribbean mengatakan bahwa penumpang dari kapalnya 'Ovation of the Seas' berada di pulau itu pada saat kejadian. Dikatakan pihaknya berduka atas kejadian tragis ini dan akan terus menawarkan dukungan dan layanan kepada keluarga yang terkena dampak.