Liputan6.com, Jakarta - Fenomena tentang banyaknya ular akhir-akhir ini menghebohkan masyarakat Indonesia. Namun, ternyata tak hanya di Indonesia, fenomena tentang ular juga terjadi di wilayah lain. Seekor ular kobra berkepala dua yang mematikan telah ditemukan di Desa Ekarukhi, India. Berita ini menjadi yang paling populer di kanal Global Liputan6.com edisi Sabtu, 14 Desember 2019.
Tak kalah menarik perhatian, informasi mengenai temuan seorang arkeolog di Indonesia juga menjadi berita populer. Seorang arkeolog asal Australia berhasil menemukan sebuah lukisan yang berusia 44.000 tahun di gua Indonesia.Â
Baca Juga
Beralih ke Amerika Serikat, kematian misterius yang disebabkan oleh vape kembali terjadi. Meningkatnya korban meninggal akibat rokok elektronik itu menjadi sebuah angka yang sepatutnya dipertanyakan.Â
Advertisement
Simak ketiga artikel paling populer di kanal Global Liputan6.com edisi Sabtu, 14 Desember 2019.Â
1. Ular Kobra Berkepala Dua yang Mematikan Ditemukan
Ular kobra berkepala dua ditemukan di Desa Ekarukhi dekat Hutan Belda, di timur laut India. Reptil itu memiliki racun yang cukup untuk membunuh seekor gajah dewasa atau 20 orang dengan satu gigitan saja. Demikian mengutip dari ladbible, Jumat, 13 Desember 2019.
Ular kobra berkepala dua itu diketahui sebagai monocled cobra atau Naja Kaouthia.
Advertisement
2. Arkeolog Australia Menemukan Lukisan Berusia 44.000 Tahun di Gua Indonesia
Arkeolog Universitas Griffith di Brisbane, Australia, Adam Brumm, menemukan sebuah lukisan berumur 44.000 tahun di dinding gua Indonesia. Temuan ini dipresentasikan dalam jurnal Nature.
Brumm pertama kali melihat foto-foto itu dua tahun lalu, setelah seorang rekan di Indonesia mencabut pohon ara untuk mencapai lorong gua itu.
3. Kematian Misterius Akibat Vape Makin Banyak di AS, Kini 52 Orang Tewas
Apabila ada yang menyebut vape tidak berbahaya seperti rokok konvensional, ternyata rokok elektrik ini malah menciptakan penyakit baru. Penyakit misterius ini menyerang paru-paru dan ilmuwan masih belum menemukan penyebabnya secara pasti.Â
Dilaporkan VOA Indonesia, Jumat (13/12/2019), pejabat kesehatan di AS mengatakan ada tambahan empat kasus kematian akibat penyakit pernapasan misterius yang terkait rokok elektrik sejak pekan lalu.
Dengan kematian baru itu, jumlah kematian terkait rokok elektrik bertambah menjadi 52 orang.
Advertisement