Sukses

Serunya Siswa SMA Alaska Mengolah Daging Rusa di Kelas

Siswa di Alaska senang bisa praktik langsung cara mengolah daging rusa.

Liputan6.com, Anchorage - Murid-murid sekolah di SMA Chugiak, Alaska, mendapatkan pengalaman menarik dari gurunya. Bagaimana tidak? Sang guru memboyong daging rusa besar (moose) ke sekolah untuk diolah para murid dan kemudian hasil olahannya disumbangkan.

Dilansir AP News, Selasa (17/12/2019), guru bernama Brian Mason berkata kegiatan ini bisa memberikan pelajaran dalam bentuk pengalaman kepada peserta didik. Kegiatan dimulai dari menguliti hingga memasak daging sebesar 91 kilogram itu.

"Kamu tentunya bisa belajar anatomis dari beragam diagram dan buku cetak dan video. Tetapi menyentuh langsung hewan merupakan aspek sains yang besar," ujarnya.

Daging rusa itu dibawa langsung oleh Brian Mason dengan truk pick-up miliknya. Beberapa murid membantu Mason mengangkut daging itu ke sebuah ruangan di sekolah.

Kegiatan ini diikuti oleh 30 orang, namun totalnya bisa mencapai 150 murid laki-laki maupun perempuan. Perlu empat orang guru untuk mengawasi program ini.

Murid bernama Ryley Edwards mengapresiasi kegiatan ini yang ia anggap lebih seru ketimbang hanya belajar dari buku.

"Kita melakukan kegiatan yang lebih interaktif ketimbang kelas-kelas lainnya. Lebih menyenangkan mempelajari sesuatu ketimbang hanya di atas kertas," ujarnya.

Selain memberi ilmu praktik, program ini juga diharapkan memberikan ilmu budaya pada murid-murid. Pasalnya, kegiatan berburu dan memasak hewan liar seperti rusa merupakan budaya di Alaska.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Perlu Izin Khusus

Untuk bisa membawa hewan buruan ke dalam kelas, pihak guru harus mendapat izin perburuan untuk pendidikan dari Departemen Ikan dan Hewan Liar Alaska. Tak semua jenis hewan juga bisa dibunuh.

Menurut Anchorage Daily News, rusa yang tidak punya tanduk dilarang diburu, begitu pula anak rusa atau rusa betina yang masih mengasuh anaknya.

Tim Spivey dari Departemen Ikan dan Hewan Liar Alaska menyebut ada 30 sampai 40 izin yang diberikan untuk sekolah-sekolah dan desa-desa. Kebanyakan izinnya untuk rusa, meski ada juga untuk rusa kutuh (karibu) atau rusa (deer).

Perburuan juga tidak boleh menyebabkan ada masalah populasi rusa atau merugikan pemburu lain. Guru juga harus mengirim proposal online mengenai program pendidikan yang ia gagas.

Usai memburu rusanya, sang guru harus mengirimkan laporan mengenai usia, jenis kelamin, lokasi perburuan, dan siapa yang menembak rusa itu. Hasil aktivitas pendidikan di kelas terkait rusa itu juga harus dilaporkan.