Sukses

Barack Obama: Wanita Pemimpin yang Lebih Baik dari Pria

Mantan Presiden AS Barack Obama menyebut jika wanita lebih baik daripada pria. Berikut ini penjelasannya.

Liputan6.com, Singapura - Mantan Presiden AS Barack Obama mengatakan bahwa Jika wanita menguasai setiap negara di dunia, maka akan ada peningkatan umum dalam standar hidup dan penghasilan. Hal itu disampaikan dalam sebuah acara di Singapura.

Dalam kesempatan itu, Barack Obama mengatakan wanita tidak sempurna, tetapi tak terbantahkan, wanita lebih baik daripada pria.

Laporan BBC yang dikutip Kamis (16/12/2019) menyebutkan bahwa menurut Obama sebagian besar masalah di dunia berasal dari orang tua, yang menempatkan dominan laki-laki yang memegang posisi kekuasaan.

Dia juga berbicara tentang polarisasi politik dan penggunaan media sosial untuk menyebarkan kebohongan.

2 dari 3 halaman

Dunia yang Dipimpin oleh Perempuan

Di sebuah acara pribadi tentang kepemimpinan, Obama mengatakan ketika di kantor dia telah merenungkan akan seperti apa dunia yang dipimpin oleh wanita.

“Sekarang wanita, aku hanya ingin kamu tahu; kamu tidak sempurna, tetapi apa yang bisa saya katakan dan tidak dapat disangkal adalah kamu lebih baik dari kami (pria).” Katanya.

“Saya benar-benar yakin bahwa selama dua tahun jika setiap negara di dunia dijalankan oleh wanita, Anda akan melihat peningkatan signifikan di semua bidang tentang apapun, seperti standar hidup dan hasil.”

Obama menjabat sebagai presiden AS mulai 2009 hingga 2017. 

Sejak meninggalkan Gedung Putih, ia bersama mantan Ibu Negara Michelle Obama telah mendirikan sebuah yayasan yang membimbing para pemimpin muda di seluruh dunia.

Pasangan itu berada di Kuala Lumpur minggu lalu untuk acara Obama Foundation.

3 dari 3 halaman

Pimpinan Politik

Ketika ditanya apakah dia akan mempertimbangkan untuk kembali ke kepemimpinan politik, dia mengatakan dia percaya pada pemimpin yang akan melangkah minggir ketika saatnya tiba.

“Jika Anda melihat dunia dan melihat masalah, itu biasanya orang tua atau laki-laki yang sudah tua yang tidak keluar dari jalannya (mempertahankan kemauannya),” katanya.

“Penting bagi para pemimpin politik untuk mencoba dan mengingatkan diri sendiri bahwa Anda ada di sana untuk melakukan pekerjaan, bukan untuk seumur hidup, tidak untuk menopang diri Anda sendiri, rasa kepentingan diri Anda sendiri, atau kekuatan Anda sendiri.” Tambahnya.

 

Reporter: Deslita Krissanta Sibuea