Sukses

Politikus Janda Dukung Pemakzulan, Donald Trump Sindir Suaminya Masuk Neraka

Presiden Donald Trump menyindir suami dari politikus itu ada di neraka.

Liputan6.com, Battle Creek - Presiden AS Donald Trump menyindir anggota DPR janda yang mendukung pemakzulan. Wanita itu adalah Debbie Dingell asal Michigan, istri dari politikus John Dingell yang wafat Februari lalu.

Sebagai anggota DPR, Debbie Dingell awalnya ragu mendukung pemakzulan, namun kini setuju karena Trump diduga melakukan penyalahgunaan kekuasaan. Trump diduga menahan bantuan militer ke Ukraina jika negara itu tak menginvestigasi korupsi keluarga mantan wakil presiden Joe Biden di Ukraina.

"Akhirnya, saya yakin: Fakta-fakta menunjukan Presiden Trump dan administrasinya mengutamakan politik di atas negara dengan meminta pemerintah asing untuk menginvestigasi rival politik dengan cara menahan bantuan militer yang mempengaruhi keamanan nasional kita," tulis Dingell di New York Times.

Donald Trump pun tidak senang atas aksi Dingell. Ia menyindir Dingell tak tahu berterima kasih setelah Trump memberikan pemakaman negara bagi suaminya. Terkini, Trump menyindir John Dingell sedang melihat situasi dari neraka.

"Mungkin dia melihat ke atas (dari neraka)," ujar Trump di depan pendukungnya di Michigan, seperti dikutip Business Insider, Kamis (19/12/2019).

Sayang, respons audiens justru kurang positif. Trump pun buru-buru mengubah ucapannya dan berkata mendiang suami Dingell ada di surga.

"Tapi mari asumsikan bahwa dia melihat ke bawah (dari surga)," sambung Donald Trump yang masih sibuk kampanye untuk pemilu 2020.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Debbie Dingell: Perkataan Presiden Menyakitkan

Debbie Dingell mengaku kecewa atas ucapan Presiden Trump. Menurutnya, suaminya memang pantas mendapatkan pemakaman negara berkat pengabdiannya selama ini.

Ia berkata ucapan Trump menyulitkannya untuk bertransisi tanpa suaminya, apalagi ini adalah Natal pertama tanpa sang suami.

"Pak Presiden, mari kesampingkan politik. Suami saya mendapatkan semua penghargaannya setelah melayani seumur hidup," ujar Dingell via Twitter.

"Anda menjatuhkan saya dengan cara yang anda tak akan pernah bisa bayangkan dan kata-kata menyakitkanmu hanya membuat penyembuhan saya makin berat."

John dan Debbie Dingell sama-sama berasal dari Partai Demokrat. John merupakan vetaran Perang Dunia II. Pasangan ini menikah pada 1981.

3 dari 3 halaman

Loyalis Donald Trump: Pemakzulan Hanyalah Sirkus dan Sandiwara

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi dimakzulkan oleh DPR negaranya. Voting dilaksanakan pada Rabu, 18 Desember 2019, dan Partai Demokrat berhasil meloloskan dua pasal untuk pemakzulan Donald Trump.

Senator Partai Republik langsung ramai-ramai pasang badan agar Trump tidak lengser.

Para senator Partai Republik memberikan dukungan pada Presiden Trump via Twitter. Ada senator yang menyebut pemakzulan adalah sirkus dan motif Partai Demokrat dalam pemakzulan hanyalah kebencian.

Kasus pemakzulan ini akan diteruskan ke Senat agar Trump bisa lengser. Proses ini pun terancam gagal karena Senat dikuasai senator pendukung Trump.

"Sungguh memalukan bahwa sejak presiden ini terpilih, para Demokrat berusaha memakzulkan Presiden AS. Tindakan ini tidak perlu dan tidak produktif. Senat akan mengakhiri sandiwara ini!" ujar Senator Rand Paul dari Kentucky.

Senator Rick Scott dari Florida mengecam pemakzulan ini sebagai sirkus belaka. Fokus Partai Demokrat pun dianggap hanya kepentingan politik, bukan hal produktif untuk negara.

"Sirkus pemakzulan ini bukanlah apa-apa, melainkan politik partisan," ujar Scott. "Voting hari ini hanya memperkuat bahwa anggota Demokrat tidak terlalu peduli tentang apa yang benar-benar penting bagi rakyat Amerika."

Senator Josh Hawley dari Missouri sampai menyebut pemakzulan ini sebagai lelucon. Pemakzulan ini juga tak mendapat dukungan kedua partai. Ia juga menyindir Ketua DPR Nancy Pelosi yang belum menunjuk manajer pemakzulan yang bertugas mengawal kasus ini ke Senat.

"Sekarang mereka justru tak punya nyali untuk menguji tuduhan mereka? Apakah mereka membuat negara ini kacau hanya demi hiburan mereka sendiri?" tanya Hawley.