Sukses

Gerilyawan Burkina Faso Serang Markas Militer Lalu Tembaki Kota, 35 Warga Tewas

Gerilyawan Burkina Faso menyerang satu detasemen militer di Provinsi Soum pada Selasa pagi waktu setempat.

Liputan6.com, Ouagadougou - Sebuah pangkalan militer di Provinsi Soum, bagian utara Somalia diserang gerilyawan Burkina Faso pada Selasa 24 Desember 2019. Setelah itu, mereka menembaki banyak orang, 35 orang tewas dalam peristiwa tersebut, mayoritas perempuan warga sipil.

"Sebanyak 87 gerilyawan dan personel pasukan keamanan lokal juga tewas dalam bentrokan," kata pihak berwenang seperti dikutip dari Xinhua News, Rabu (25/12/2019).

Gerilyawan menyerang satu detasemen militer di Provinsi Soum pada Selasa pagi. Setelah beberapa jam, tentara memukul mundur mereka dan merebut banyak senjata serta sepeda motor, kata militer di dalam satu pernyataan.

"Saat mereka melarikan diri, secara pengecut pelaku teror membunuh 35 warga sipil, 31 di antara mereka adalah perempuan," kata pemerintah di dalam satu pernyataan terpisah. Sebanyak 80 gerilyawan dan tujuh anggota pasukan keamanan tewas dalam pertempuran sebelumnya.

Burkina Faso pernah menjadi daerah kantong yang relatif tenang di Wilayah Sahel, tapi gerilyawan yang tumbuh di dalam negerinya telah diperkuat oleh rembesan aksi gerilyawan dari kekacauan di negara tetangganya, Mali.

Serangan selama setahun belakangan telah menewaskan ribuan orang dan memaksa hampir satu juta orang meninggalkan rumah mereka.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Dua Hari Berkabung Nasional

Presiden Roch Marc Kabore mengumumkan dua hari perkabungan nasional di negara Afrika Barat tersebut sebagai reaksi atas serangan itu.

Peristiwa tersebut terjadi setelah satu serangan terhadap satu rombongan pekerja tambang pada November lalu. Hampir 40 orang meninggal, dalam aksi perlawanan yang telah menyulut ketegangan etnik dan membuat banyak wilayah negara itu tak terjangkau hukum tahun ini.

3 dari 3 halaman

Tentara Juga Jadi Korban Tewas

Mengutip BBC, tujuh tentara dan 80 gerilyawan juga tewas ketika militer memukul mundur serangan hari Selasa di Arbinda.

Sejauh ini belum ada kelompok yang mengatakan di balik serangan itu.

"Serangan dengan intensitas langka ini berlangsung beberapa jam," kata militer Burkina Faso.

"Dalam pertempuran mereka, para teroris dengan pengecut membunuh 35 warga sipil, termasuk 31 wanita, dan melukai enam orang," kata juru bicara pemerintah Remis Dandjinou seperti dikutip oleh kantor berita AFP.

Awal bulan ini, sedikitnya 14 orang tewas setelah orang-orang bersenjata melepaskan tembakan ke dalam sebuah gereja di timur negara itu. Serangan-serangan militan meningkat di Burkina Faso sejak 2015.

Setelah relatif stabil, Burkina Faso dilanda kerusuhan yang serius, karena pemberontakan yang tumbuh di dalam negeri dan dampak dari militan di Mali. Ratusan orang terbunuh tahun ini dan satu juta orang terlantar.

Konflik menyebar melintasi perbatasan dari negara tetangga Mali, di mana militan Islam mengambil alih utara negara itu pada 2012 sebelum pasukan Prancis mendorong mereka keluar.