Sukses

KBRI Manila: Belum Ada Indikasi WNI Korban Topan Phanfone di Filipina

Topan Phanfone yang melanda Filipina mengakibatkan tewasnya sejumlah masyarakat lokal. KBRI Manila kemudian mengkonfirmasi mengenai WNI yang jadi korban.

Liputan6.com, Manila - Topan Phanfone yang melanda sebagian wilayah Filipina memakan korban yang terus bertambah, hingga Jumat sore tercatat 28 orang. Namun, pihak KBRI Manila telah mengkonfirmasi bahwa tak ada warga negara Indonesia (WNI) yang dilaporkan menjadi korban dari bencana alam tersebut. 

"Hasil komunikasi KBRI dengan WNI kita di wilayah tersebut, Alhamdullilah memperlihatkan belum ada indikasi WNI yang terdampak dari topan dimaksud," ujar Penerangan Humas dan Media KBRI Manila, Agus Buana kepada Liputan6.com, Jumat (27/12/2019).

Topan Phanfone, yang melanda negara tersebut pada Selasa 24 Desember 2019, menyebabkan banjir parah dan menghancurkan rumah-rumah di beberapa provinsi.

Dewan Manajemen Pengurangan Risiko Bencana Nasional menyampaikan bahwa 12 orang masih dinyatakan hilang, menurut BBC. 

Warga berdiri dekat sebuah rumah yang rusak akibat terjangan topan Phanfone yang menerjang Ormoc City, Provinsi Leyte, Filipina, Rabu (25/12/2019). Topan membuat jutaan warga di negara yang mayoritas beragama Katolik itu merayakan Natal dengan kesedihan. (RONALD FRANK DEJON/AFP)

Bencana alam tersebut membuat lebih dari 58.000 orang dievakuasi dan menelantarkan ribuan lainnya selama masa liburan.

Para pejabat mengatakan beberapa orang yang tewas lantaran tertimpa pohon, sementara yang lainnya tersengat listrik atau tenggelam.

Phanfone ini merupakan topan ketujuh yang melanda Filipina pada tahun 2019.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: