Sukses

Donald Trump Ancam Hancurkan 52 Target di Iran Jika Warga Amerika Diserang

Bukannya menunjukkan tanda-tanda mengurangi ketegangan, Donald Trump justru mengeluarkan ancaman keras terhadap Iran.

Liputan6.com, Jakarta Serangan drone Amerika Serikat Jumat yang menewaskan komandan militer Iran Qasem Soleimani di Baghdad. Bukannya menunjukkan tanda-tanda mengurangi ketegangan yang timbul, Presiden AS Donald Trump justru mengeluarkan ancaman keras terhadap Iran.

Dalam akun twitter-nya, dikutip Minggu (5/1/2019), Trump menyakan pihaknya telah menargetkan 52 lokasi jika Iran menyerang setiap orang dan aset Amerika.

Donald Trump mencuit bahwa Iran "berbicara dengan sangat berani tentang penargetan aset tertentu AS" sebagai tanggapan atas kematian Soleimani. Trump mengatakan Amerika Serikat telah "menargetkan 52 tempat di Iran" dan beberapa di antaranya "pada tingkat yang sangat tinggi & penting bagi Iran & budaya Iran, dan target-target itu, dan Iran sendiri, AKAN DISERANG DENGAN SANGAT CEPAT DAN SANGAT KERAS."

"AS tidak menginginkan ancaman lagi!" Donald Trump mengatakan, sambil menambahkan bahwa jumlah 52 target mewakili 52 orang Amerika yang disandera di Iran setelah ditangkap di kedutaan AS di Teheran pada 1979.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Ambang Perang Dunia III

Qasem Soleimani terbunuh dalam serangan AS terhadap konvoinya di bandara Baghdad. Pemimpin milisi Irak yang didukung Iran, Abu Mahdi al-Muhandis juga tewas dalam serangan AS yang telah meningkatkan kekhawatiran konflik yang lebih luas di Timur Tengah.

Kicauan presiden dari partai Republik itu dikeluarkan selama liburannya di Florida. Semakin banyak anggota Partai Demokrat yang mengatakan bahwa tindakan Trump akan mengantar Amerika Serikat ke ambang Perang Dunia III.

Pada Sabtu 4 Januari 2020, puluhan ribu orang berbaris di Irak untuk melepas Soleimani dan pemimpin milisi Irak. Pada Sabtu malam, sebuah roket jatuh di dalam Zona Hijau Baghdad yang sangat dijaga ketat di dekat Kedutaan Besar AS, dan yang lainnya menghantam lingkungan Jadriya di dekatnya dan dua roket lagi ditembakkan di pangkalan udara Balad di utara kota, tetapi tidak ada korban, kata militer Irak dalam sebuah pernyataan.