Liputan6.com, Victoria - Militer Australia akan dilibatkan untuk membuat kuburan massal bagi hewan yang mati terbakar agar mencegah terjadinya wabah penyakit.
Menurut Federasi Petani Australia, diperkirakan hampir setengah miliar hewan menjadi korban kebakaran hutan dan semak. Banyak hewan-hewan yang juga terlihat berkeliaran, karena pagar yang membatasi kandang ikut dilahap api.
Menteri Pertanian Australia, Bridget McKenzie mengatakan kebakaran hutan dan semak telah memakan korban ternak dengan jumlah yang "luar biasa". Demikian dikutip dari ABC Indonesia, Senin (6/1/2020).
Advertisement
Baca Juga
"Saya sudah mendapat tawaran lebih dari 100 dokter hewan untuk membantu." kata McKenzie kepada ABC.
"Saya tahu Australia Selatan, Victoria, dan New South Wales akan segera menerima tawaran tersebut, tidak saja untuk mengecek kesehatan ternak yang masih ada, juga untuk menyuntik mati hewan yang tak bisa diselamatkan."
McKenzie mengatakan, ternak yang mati mengancam kemungkinan terjadinya wabah penyakit, yang dapat menular ke manusia.
"Situasi di lapangan masih belum aman, namun jika memungkinkan, pembersihan harus dilakukan," ujarnya yang mengatakan militer telah diterjunkan agar bisa melakukannya dalam waktu seminggu.
Seorang petugas pemadam kebakaran di kota Batlow, New South Wales, James Zimmerman, menulis di halaman Facebooknya jika mereka butuh juga amunisi untuk 'mematikan binatang agar mereka tidak lagi menderita."
Wartawan ABC, Tom Lowrey yang berada di Batlow, sekitar 269 km dari Ibu Kota Australia Canberra, hari Senin (6/1/2020) mengatakan melihat banyaknya hewan mati yang berserakan di jalan dalam perjalanannya.
"Para petani pagi ini menaikkan mayat-mayat binatang yang sudah terbakar itu ke mobil mereka, mereka mengatakan melakukan sebisa mungkin menyelamatkan yang ada, namun tidak bisa menyalamatkan semuanya."
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dampak Harga Daging
Dengan kebakaran hutan dan semak yang masih terjadi, para petani harus berjuang mengatasi api, selain memikirkan bagaimana memperbaiki dan membangun kembali peternakan yang terkena api dan tetap memproduksi agar tidak bangkrut.
"Saya mendengar cerita petani yang masih harus memerah susu ternak mereka sehari dua kali untuk tetap berproduksi, karena kalau tidak diperah, tidak akan ada pasokan susu," kata Menteri McKenzie.
"Para petani ini kemudian harus mengecek lahan mereka untuk menemukan ternak yang harus dibunuh dan kemudian juga memerangi kebakaran semak."
Sebelumnya ada konvoi 10 semi trailer yang membawa jerami ke daerah yang dilanda kebakaran di kawasan Upper Murray.,
Namun pengiriman ini akhirnya dibatalkan, hari Jumat, karena jerami kering, malah bisa meningkatkan kebakaran.
"Kami tidak mau mengirimkan jerami ke kawasan yang terbakar dan memperburuk situasi," kata petani McKenzie.
"Tetapi kami juga berusaha memastikan ada wilayah yang bisa diakses oleh petani ketika mereka memerlukannya."
Advertisement