Liputan6.com, Tehran - Para pelayat memenuhi jalan-jalan di ibukota Iran, Tehran, untuk pemakaman komandan militer Iran yang terbunuh yaitu Qasem Soleimani (62).
Soleimani dibunuh dalam serangan pesawat tak berawak AS di Irak pada hari Jumat atas perintah Presiden Donald Trump.
Menurut laporan BBC, Senin (6/1/2020), pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Khamenei memimpin doa dan pada satu titik terlihat menangis.
Advertisement
Soleimani mempelopori operasi militer Iran di Timur Tengah, dan dianggap sebagai teroris oleh AS.
Presiden Trump mengatakan Soleimani sedang "merencanakan serangan yang akan segera terjadi dan menyeramkan" terhadap diplomat AS dan personil militer di Irak dan di tempat lain di kawasan itu.
Televisi pemerintah memperlihatkan kerumunan besar di Teheran untuk pemakaman Soleimani.
Orang-orang terlihat menangis sementara yang lain memegangi foto almarhum komandan. Nyanyian "Matilah Amerika" juga terdengar.
Putrinya, Zeinab Soleimani memperingatkan AS bahwa mereka akan menghadapi "hari gelap" atas pembunuhan itu. "Trump gila, jangan berpikir bahwa semuanya sudah berakhir dengan kemartiran ayahku," katanya.
Setelah pemakaman hari Senin, jenazah sang jenderal kemudian akan dibawa ke Qom, salah satu pusat Islam Syiah, untuk upacara menjelang pemakaman di kota kelahirannya di Kerman pada hari Selasa.
Ketika mengunjungi anggota keluarga Soleimani di rumah mereka di Teheran, Presiden Rouhani mengatakan: "Orang Amerika benar-benar tidak menyadari kesalahan besar apa yang telah mereka lakukan.
"Pembalasan dendam atas darahnya akan dilakukan pada hari itu ketika tangan-tangan kotor Amerika akan terputus selamanya dari kawasan itu."
Iran telah bersumpah untuk membalas dendam atas kematian Soleimani dan pada hari Minggu mundur dari perjanjian nuklir 2015.