Liputan6.com, Kerman - Sejumlah besar pelayat berpakaian hitam telah memberikan penghormatan terakhir kepada Jenderal Militer Iran Qasem Soleimani menjelang pemakamannya.
Soleimani tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS di Irak pada Jumat 3 Januari 2020, atas perintah Presiden Donald Trump.
Dilaporkan oleh BBC, Selasa (7/1/2020), jasadnya kini telah tiba di kota asalnya, Kerman, di Iran tenggara, tempat ia dimakamkan pada Selasa pagi.
Advertisement
Kerumunan masyarakat dalam jumlah besar sudah muncul untuk prosesi pemakaman di Tehran.
Iran telah bersumpah akan melakukan "balas dendam berat" atas kematian Soleimani dan pada hari Minggu dengan langkah pertama yaitu mundur dari perjanjian nuklir 2015.
Soleimani, 62, mengepalai Pasukan Quds elit Iran, ditugaskan untuk melindungi dan meningkatkan pengaruh Iran di Timur Tengah.
Di tanah airnya, Soleimani dipuji sebagai pahlawan nasional dan secara luas dianggap sebagai orang paling kuat kedua di negara di belakang Pemimpin Tertinggi Khamenei.
Tetapi tidak semua orang Iran melihatnya dalam sudut pandang positif yang sama.
Dia juga merupakan seorang garis keras dan kekuatan yang dominan dalam rezim. Ia merupakan tokoh yang menembak mati banyak pengunjuk rasa pada akhir 2019.
Dia juga menghabiskan banyak uang untuk membangun aliansi dan milisi di Libanon, Yaman, Irak dan Suriah pada saat sanksi AS memiskinkan banyak orang Iran.
AS melihatnya sebagai seorang teroris, dan Presiden Trump mengatakan Soleimani merencanakan serangan "segera" terhadap diplomat dan personil militer AS.