Sukses

8 Fakta Kasus Pemerkosaan Pria oleh Reynhard Sinaga di Inggris

Reynhard Sinaga terjerat 159 kasus pemerkosaan dan serangan seksual terhadap 48 korban pria di Manchester, Inggris.

Liputan6.com, Manchester - Pengadilan di Manchester memvonis pria asal Indonesia, Reynhard Sinaga (36) dengan hukuman penjara seumur hidup. Reynhard terjerat 159 kasus pemerkosaan dan serangan seksual terhadap 48 korban pria di Manchester, Inggris.

Di antara 159 kasus tersebut terdapat 136 pemerkosaan yang difilmkan, di mana sejumlah korban diperkosa berkali-kali selama 2,5 tahun.

Hingga sidang vonis, polisi belum mengidentifikasi 70 korban lainnya.

Berikut ini fakta-fakta kasus pemerkosaan yang dilakukan Reynhard Sinaga di Manchester:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 9 halaman

1. Kasus Pemerkosaan Terbesar dalam Sejarah

Wakil kepala penuntut, Ian Rushton dalam persidangan, Senin 6 Januari, menyebut Reynhard sebagai "pemerkosa dengan korban paling banyak dalam sejarah hukum Inggris". Dia terbukti telah melakukan 159 pelanggaran, termasuk 136 perkosaan, yang difilmkannya di dua ponsel.

Reynhard pun dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dengan jangka waktu minimal 30 tahun.

3 dari 9 halaman

2. Korban Tertidur Saat Diperkosa

Dia mengklaim para korbannya menikmati memerankan fantasi seksualnya selama hubungan intim, tetapi pembelaan itu digambarkan sebagai hal "menggelikan" dan ditolak dengan suara bulat oleh empat juri di pengadilan Manchester.

Dalam rekaman video yang jadi barang bukti, banyak dari pria yang menjadi korbannya terdengar mendengkur saat diperkosa. Rekaman itu menepis pernyataan Reynhard bahwa korban menyetujui apa yang dilakukannya.

4 dari 9 halaman

3. Modus Reynhard

Reynhard yang pindah ke Inggris pada tahun 2007 pada usia 24 tahun, sebagian besar memangsa para pelajar pada usia belasan atau awal 20-an. Mereka biasanya pergi ke pusat kota Manchester "tidak menginginkan apa pun selain malam yang baik bersama teman-teman mereka," kata hakim Suzanne Goddard QC.

Modusnya, Reynhard membujuk para korban ke apartemenya dengan kedok sebagai "good Samaritan", lalu membiusnya kemudian melecehkan secara seksual setelah mereka pingsan.

Pengadilan mendengar Reynhard memiliki formula yang telah diuji untuk menemukan korbannya di luar klub dalam beberapa menit berjalan kaki dari flatnya di Princess Street, pusat kota Manchester.

Dia akan pergi setelah tengah malam untuk menunggu di luar klub, biasanya Factory atau Fifth, dan memangsa sebagian besar pemuda heteroseksual yang telah diusir penjaga atau kehilangan teman mereka. Beberapa tidak punya uang untuk naik taksi ke rumah atau baterai ponsel mereka habis, sementara yang lain sakit.

Semua dalam keadaan mabuk ketika mereka didekati Reynhard yang berperawakan kecil dan tersenyum dalam kacamata berbingkai hitam, seperti tampak tidak berbahaya. Dia kemudian bertanya kepada para korbannya apakah mereka ingin ke apartemennya untuk tidur atau minum-minum lagi, mereka sepakat.

5 dari 9 halaman

4. Terbongkar Karena Korban Terbangun

Aksi Reynhard terbongkar ketika salah satu korbannya terbangun saat diperkosa. Pria itu kemudian menelepon layanan darurat 999 pada 2 Juni 2017, hingga polisi menangkap Reynhard.

Polisi percaya Reynhard akan melanjutkan aksinya, jika saja saat itu korbannya tidak terbangun.

6 dari 9 halaman

5. Temuan Dokumentasi Pemerkosaan

Setelah penangkapan Reynhard, polisi menemukan film pada dua iPhone yang memperlihatkan dia memperkosa sejumlah pria muda yang tampaknya sedang tidur.

Ketika polisi Greater Manchester memeriksa perangkat digitalnya, mereka menemukan materi 3,29TB setara dengan 250 DVD atau 300.000 foto yang menggambarkan serangan seksual berlangsung dalam satu kasus selama delapan jam.

7 dari 9 halaman

6. Korban Tak Tahu Diperkosa

Setiap kali korban tersadar, Reynhard berupaya untuk menghindari kecurigaan. Hanya sedikit yang tahu bahwa mereka telah diperkosa sampai polisi mengetuk pintu mereka beberapa tahun kemudian.

Hasil penyelidikan polisi mengidentifikasi 195 korban, yang semuanya tidak sadar ketika Reynhard melecehkan mereka. Namun, penyelidik tidak pernah menemukan obat yang dia gunakan untuk melumpuhkan korbannya.

 

8 dari 9 halaman

7. Obat Bius

Para ahli mengatakan kepada juri bahwa mereka percaya para korban pasti telah diberi obat bius, mungkin dengan asam gamma-hydroxybutyric - dikenal sebagai GHB - atau sesuatu dengan efek yang sangat mirip. Bahkan dalam jumlah serendah 1ml, GHB dapat membuat seseorang tidak sadar.

 

9 dari 9 halaman

8. Pengakuan Korban

Seorang korban menggambarkan bahwa ia "didekati oleh seorang pria muda Asia". Dia mengatakan dia memiliki "ingatan samar-samar untuk menjelaskan bahwa ponsel saya sudah mati dan bahwa saya mencoba untuk mendapatkan taksi tetapi tidak ada yang menghampirinya".

Dia menambahkan: "Saya pikir saya dapat mengingat percakapan, 'Apakah Anda ingin masuk dan mengisi baterai telepon dan melakukan obrolan cepat'," katanya kepada pengadilan menirukan ucapan Reynhard.

Baginya, Reynhard "tidak tampak seperti karakter yang mengesankan" dan selama percakapan mereka di apartemen, ia tampaknya menjadi "orang yang jujur, termotivasi" dengan minat dalam penelitian akademik."

Pria itu mengatakan kepada pengadilan bahwa segera setelah ditawari minuman, dia tidak dapat mengingat satu hal pun sampai pagi berikutnya".

Setelah bangun dan merasa bingung, dia kemudian pergi dalam lima menit. Seperti hampir dirasakan setiap korban, ia tidak tahu bahwa ia telah diperkosa sampai diberi tahu oleh polisi.

Korban lain ingat teman-temannya mengantarnya ke taksi di luar klub. Ingatan berikutnya adalah terbangun di apartemen yang aneh.

Ketika dia bertanya kepada Reynhard tentang apa yang terjadi, dia menggambarkan bahwa dirinya memberi perawatan dan tempat berlindung setelah menemukannya terbaring di jalan.