Sukses

Pemerintah Baru Inggris Menaikkan Upah Minimum

Upah minimum Inggris akan meningkat lebih dari empat kali lipat tingkat inflasi Inggris di tahun ini, pemerintah Perdana Menteri Boris Johnson yang mengumumkan hal tersebut.

Liputan6.com, London - Upah minimum Inggris akan meningkat lebih dari empat kali lipat tingkat inflasi Inggris di tahun ini, pemerintah Perdana Menteri Boris Johnson mengumumkan hal tersebut pada Selasa 31 Desember 2019, dilansir CNA, Rabu (8/1/2020).

Kenaikan 6,2 persen dari April 2019, membawa sesuatu yang disebut upah hidup nasional untuk pekerja berusia 25 tahun ke atas.

Kenaikan tersebut berasal dari 8,22 poundsterling menjadi minimum 8,72 poundsterling (US $ 10,79 menjadi US $ 11,52).

Johnson, yang baru-baru ini menang dalam pemilihan umum partai Konservatif dan datang dengan dukungan dari daerah pro-Brexit yang sedang berjuang dalam kesulitan secara ekonomi, mengatakan itu adalah peningkatan terbesar sejak 2016.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 3 halaman

Membayar Kepercayaan Pemilih

Pemerintah baru mengatakan hampir tiga juta orang akan mendapat manfaat dari peningkatan tersebut.

Inflasi tahunan Inggris berada di 1,5 persen, dengan daya beli konsumen di bawah tekanan dari harga impor yang lebih tinggi, setelah referendum Uni Eropa pada 2016 yang telah membebani mata uang pound sterling.

Johnson diberitahu untuk membayar kembali kepercayaan pemilih di daerah-daerah yang kurang beruntung, terutama di Inggris utara, setelah ia memperoleh mayoritas terbesar konservatif sejak 1980-an.

Pemungutan suara 12 Desember 2019 memperlihatkan contoh-contoh kaum buruh, sayap kiri—tempat-tempat tradisional yang mendukung tenaga kerja, dan beralih ke Tories—sayap kanan karena Brexit.

Selama kampanye pemilihan, Johnson berjanji akan lebih banyak investasi guna memutarbalikkan hampir 10 tahun langkah-langkah penghematan di bawah para pendahulunya.

3 dari 3 halaman

Datang di Tengah Ketidakpastian Ekonomi

Tetapi Dewan Perdagangan Inggris mengatakan kenaikan gaji di atas inflasi datang di saat yang sulit bagi bisnis yang sedang ditekan kesulitan di tengah ketidakpastian ekonomi.

"Menaikkan tingkat upah akan menambah tekanan lebih lanjut pada arus kas dan memakan anggaran pelatihan serta investasi," kata Direktur Eksekutif Badan Perdagangan, Hannah Essex.

"Agar kebijakan ini bisa berlanjut, pemerintah harus mengimbangi biaya ini dengan mengurangi yang lain dan melakukan penundaan pada setiap biaya di muka untuk bisnis." tambahnya.

 

 

Reporter: Deslita Krissanta Sibuea

              Â