Liputan6.com, Laos - Meteor yang menabrak Bumi sekitar 790.000 tahun lalu telah menutupi 10 persen planet manusia dengan serpihan gumpalan hitam.
Dilansir Fox News, Rabu (8/1/2020), para ilmuwan mengetahui bahwa batu terestrial yang meleleh itu menyelimuti Antartika timur, Samudra Hindia dan Pasifik barat selama lebih dari 100 tahun.
Namun, mereka tetap tidak dapat menemukan bukti dampak meteor itu.
Advertisement
Para peneliti sempat menyelidiki beberapa situs kawah potensial di China selatan dan Kamboja utara tetapi akhirnya mengesampingkan mereka.
Saksikan Video di Bawah Ini:
Ditemukan di Laos
Menurut sebuah studi baru, dampak tertua berada di bawah bidang lava vulkanik dingin yang membentang hampir 2.000 mil persegi, di Laos selatan, di Dataran Tinggi Bolaven.
Kekuatan dampak tersebut diyakini telah menciptakan lubang berukuran lebih dari 300 kaki, para ilmuwan melaporkan dalam penelitian ini.
Para ilmuwan menemukan kawah itu di Laos selatan di mana ladang lava vulkanik dapat memiliki tanda-tanda tersembunyi dari dampak meteor yang lebih tua.
Seperti yang dilaporkan Live Science, sebagian besar aliran lava di daerah ini juga berada dalam kisaran usia yang tua, antara 51.000 dan 780.000 tahun.
Temuan ini dipublikasikan secara online pada 30 Desember di jurnal Proceedings of National Academy of Sciences.
Â
Reporter: Deslita Krissanta Sibuea
Â
Advertisement