Sukses

2 Roket Meledak di Zona Hijau Baghdad dekat Kedutaan Besar AS

Dua roket meledak pada Rabu 8 Januari di Zona Hijau yang dijaga ketat di Baghdad.

Liputan6.com, Jakarta Dua roket meledak pada Rabu 8 Januari di Zona Hijau yang dijaga ketat di Baghdad. Serangan di zona yang terdapat gedung-gedung pemerintah dan misi asing tidak menimbulkan korban, kata militer Irak.

Suara sirene terdengar di dalam Zona Hijau, Baghdad. Sumber-sumber kepolisian mengatakan, setidaknya satu dari roket jatuh 100 meter dari Kedutaan Besar AS, seperti dikutip dari VOA, Kamis (9/1/2020).

"Dua roket Katyusha jatuh di dalam Zona Hijau tanpa menimbulkan korban. Detail akan diikuti," kata pihak militer Irak. Seorang saksi mata juga mendengar dua ledakan keras yang diikuti raungan sirene di Baghdad. 

Menurut Agence France-Presse yang mengutip sumber keamanan, melaporkan dua roket telah mendarat di zona yang dijaga ketat.  

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

2 dari 3 halaman

Irak dalam Kondisi Siaga Tinggi

Dalam beberapa bulan terakhir, serangan roket di Zona Hijau dan daerah di sekitarnya sudah banyak terjadi. Namun, Kondisi siaga tinggi sudah dikerahkan di seluruh Irak dengan adanya ketegangan antara AS dan Iran yang meningkat secara dramatis selama beberapa minggu terakhir. 

Mendaratnya roket-roket itu terjadi sehari setelah Iran menembakkan lebih dari selusin rudal ke pangkalan-pangkalan Irak yang menampung tentara AS. Serangan pada hari Selasa dari Iran tidak menyebabkan korban dari pihak AS atau Irak. 

Pada pekan lalu, juga sudah adanya protes massa dalam menanggapi serangan udara AS terhadap kelompok milisi yang didukung Iran pada akhir bulan lalu di kedutaan besar AS di Baghdad. 

 

3 dari 3 halaman

Respons Menteri Luar Negeri Iran

Diwartakan oleh Fox News, Rabu, (9/1/2020)  Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengungkapkan bahwa serangan itu adalah "tindakan proporsional dalam pembelaan diri."

Ia juga membagikan dalam akun Twitternya: "Kami tidak mencari eskalasi atau perang, tetapi akan membela diri terhadap agresi," ungkap Zarif.Â