Liputan6.com, Washington D.C. - Kongres Amerika Serikat menggelar voting pada 12 Januari 1991, tepat 29 tahun silam, untuk menentukan apakah akan mendukung Presiden George H. W. Bush untuk berperang dengan Irak atau tidak. Hasil voting, mayoritas anggota parlemen Negeri Paman Sam mendukungnya.
Menurut laporan BBC, Amerika Serikat mengambil langkah penyerangan terhadap Irak lantaran Irak menduduki negara Kuwait demi sumber daya minyak. Serangan AS ini bertujuan untuk memukul mundur pasukan Presiden Irak Saddam Hussein dari Kuwait.
Baca Juga
Sebelumnya parlemen AS telah melakukan tiga hari debat panjang, tentang apakah akan mendukung perang dengan Irak atau tidak. Pada akhirnya ditentukan voting dengan hasil 250 orang mendukung dan 183 lainnya tidak.
Advertisement
Ini merupakan yang kali pertama sejak tahun 1964, Kongres mendukung keputusan perang. Tearkhir kali Kongres mendukung pemerintah dalam keputusan di Perang Vietnam.
Meski demikian, dukungan perang ini diputuskan dengan beberapa syarat. Pertama, serangan baru benar-benar dilakukan jika semua jalur diplomasi ditempuh namun gagal. Kedua, jika perang berkelanjutan dan menimbulkan begitu banyak korban jiwa, maka AS harus menarik tentaranya.
Sumber terdekat Washington menyebut, selain mendapat dukungan dari Kongres, Bush juga mendapat dukungan dari Inggris, Arab Saudi, dan Mesir.
Menteri Luar Negeri Inggris Douglas Hurd pun menegaskan hal itu."Pasukan Saddam harus dikeluarkan (dari Kuwait). Kita sudah putuskan halini. Tak ada alasan untuk menunda."
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
PBB Berusaha Hentikan Perang
Sekretaris Jenderal PBB Javier Perez de Cuellar sempat mengunjungi Baghdad dan bertemu Menteri Luar Negeri Irak Tariq Aziz untuk membicarakan resolusi perdamaian. Namun perang sudah terlanjur pecah.
Pada 17 Januari 1991, tercatat sebagai awal dari serangan Koalisi PerangTeluk ke Irak. Koalisi tersebut terdiri dari Amerika Serikat (AS), Inggris, Prancis, dan Arab Saudi dalam upaya membantu Kuwait yang tengah berperang melawan Irak.
Dalam operasi yang bertajuk 'Serangan Gurun' ini, ribuan pesawat diterbangkan ke markas pasukan Irak dan lokasi vital lainnya, sepertistasiun pengisian bahan bakar dan Bandara Kota Baghdad.
Ribuan pesawat pengebom melancarkan serangan ratusan kali ke target. Militer Irak tak tinggal diam. Di bawah kepemimpinan Saddam Hussein, Irak juga menyerang. Namun, sekutu AS yang terdiri atas 34 negara berhasil unggul.
Selain Arab Saudi, negara-negara timur tengah juga banyak yang ikut pasukan sekutu AS, yakni Mesir, Suriah, Uni Emirat Arab, Maroko, Oman, Qatar, dan Pakistan.
Pertempuran pembebasan Kuwait ini berakhir dengan kemenangan AS dan sekutu pada Februari di tahun yang sama.
Advertisement