Liputan6.com, New York: Kerangka dinosaurus raksana yang dilelang bulan lalu di Amerika Serikat disita oleh pejabat setempat setelah Mongolia meminta kembali. Tyrannosaurus Bataar, dengan panjang tujuh meter dan satu jenis dengan Trynnosaurus Rex, hidup di Gurun Gobi sekitar 70 juta tahun lalu. Demikian dilansir BBC Indonesia, Ahad (24/6).
Kerangka dinosaurus itu dijual lebih dari satu juta dolar, namun pemerintah Mongolia mengambil langkah hukum dan mengatakan kerangka binatang raksasa itu dicuri. Mongolia mengatakan fosil binatang itu adalah milik nasional dan dilarang untuk diekspor. Para pejabat Amerika mengatakan kerangka dinosaurus itu dibawa ke dalam satu gudang di New York sebelum dikembalikan ke Mongolia.
Kerangka binatang prasejarah itu dijual bulan lalu seharga lebih dari US$ 1juta oleh badan lelang Heritage Auctions. Bulan Mei lalu, kerangka Tyrannosaurus Bataar, dikapalkan ke Florida dari Inggris. Namun menurut dokumen yang diajukan ke Pengadilan New York, kerangka itu dikapalkan secara ilegal dengan keterangan palsu tentang isi pengapalan dan harga kerangka.
Presiden Mongolia Thsakhia Elbegdorj menyatakan sangat senang dengan hasil gugatan kerangka dinosaurus itu. "Kami sebentar lagi dapat mengembalikan kerangka tyrannosaurus bataar kepada rakyat Mongolia," kata Elbegdorj. "Kami mengirim pesan kepada para penjarah di seluruh dunia, bahwa kami tidak akan menutup mata terkait penjarahan fosil ini," tambahnya.(ADO)
Kerangka dinosaurus itu dijual lebih dari satu juta dolar, namun pemerintah Mongolia mengambil langkah hukum dan mengatakan kerangka binatang raksasa itu dicuri. Mongolia mengatakan fosil binatang itu adalah milik nasional dan dilarang untuk diekspor. Para pejabat Amerika mengatakan kerangka dinosaurus itu dibawa ke dalam satu gudang di New York sebelum dikembalikan ke Mongolia.
Kerangka binatang prasejarah itu dijual bulan lalu seharga lebih dari US$ 1juta oleh badan lelang Heritage Auctions. Bulan Mei lalu, kerangka Tyrannosaurus Bataar, dikapalkan ke Florida dari Inggris. Namun menurut dokumen yang diajukan ke Pengadilan New York, kerangka itu dikapalkan secara ilegal dengan keterangan palsu tentang isi pengapalan dan harga kerangka.
Presiden Mongolia Thsakhia Elbegdorj menyatakan sangat senang dengan hasil gugatan kerangka dinosaurus itu. "Kami sebentar lagi dapat mengembalikan kerangka tyrannosaurus bataar kepada rakyat Mongolia," kata Elbegdorj. "Kami mengirim pesan kepada para penjarah di seluruh dunia, bahwa kami tidak akan menutup mata terkait penjarahan fosil ini," tambahnya.(ADO)