Liputan6.com, Jakarta - Kebakaran hutan di Australia belum padam. Menteri Lingkungan Hidup Australia Sussan Ley memperingatkan, kebakaran hutan ini mengakibatkan koala sebagai hewan asli Australia masuk dalam daftar spesies yang terancam punah.
Ley dan Menteri Keuangan Australia Josh Frydenberg mengumumkan pendanaan sebesar 50 juta dolar Australia (1 dolar Australia = Rp9.490) untuk membantu spesies-spesies yang terdampak krisis kebakaran hutan.
Baca Juga
Populasi koala, kata Ley, mendapat "pukulan keras" dari peristiwa kebakaran yang terjadi. Dia pun mengumumkan bahwa spesies ikonik itu dapat secara resmi menyandang status "terancam punah".
Advertisement
Koala telah berstatus "rentan" sejak 2012 lalu, tetapi Ley mengatakan, Komite Ilmiah Spesies Terancam Punah (Threatened Species Scientific Committee) yang bertugas menetapkan status seluruh spesies di Australia, dapat segera menurunkan status tersebut.
"Tidak diragukan lagi sejumlah besar koala telah mati, dan banyak koala lainnya yang terluka," ujarnya, seperti dilaporkan surat kabar The Australian.
"Faktanya, kita belum bisa mengetahui sejauh mana kerusakan yang terjadi hingga pemetaan dilakukan dan kebakaran ini berakhir."
Â
50.000 Koala Mati
Para pakar khawatir separuh dari 50.000 koala yang tinggal di Pulau Kanguru di Australia Selatan mati dalam kebakaran yang meluluhlantakkan pulau tersebut.
"Segala upaya yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan dan memulihkan habitat koala akan dilakukan, termasuk berbagai pendekatan inovatif yang melihat apakah Anda dapat benar-benar menempatkan seekor koala di area yang bukan merupakan tempat asalnya," kata Ley, seperti dikutip dari Xinhua, Selasa (14/1/2020).
Separuh dari dana tambahan itu akan langsung diberikan kepada sejumlah kebun binatang, pengasuh satwa liar (wildlife carer) dan rumah sakit. Sementara itu, sisa dana akan dikelola Komisaris untuk Komite Ilmiah Spesies Terancam Punah Sally Box, yang akan turut memimpin komite itu bersama Ley dalam upaya pemulihan jangka panjang.
"Ini mungkin soal melindungi habitat yang masih memiliki spesies rentan. Ini mungkin soal mengontrol hama dan tanaman pengganggu. Ini mungkin soal mengamankan populasi spesies yang terancam punah dan memindahkan mereka ke kebun binatang," tutur Box.
Advertisement