Sukses

Ini Penjelasan Versi Sains Saat Anda Melihat Hantu

Ini penjelasan versi sains saat Anda melihat hantu.

Liputan6.com, Jakarta Tak sedikit orang yang mengaku pernah melihat, mendengar, merasakan atau bahkan kerasukan hantu. Lalu apa sebenarnya yang mereka rasakan?

Berikut ini uraian menurut versi sains yang dijelaskan sejumlah ahli, dikutip dari beberapa sumber, Kamis (16/1/2020).

1. Dimulai Saat Tidur

Ingin tidur dengan nyenyak dan berkualitas tanpa gangguan? Yuk kita intip 4 tips berikut ini. (iStockphoto)

Seorang ilmuwan dalam spesialisasi masalah tidur, Chris French, mengatakan bahwa ada keterkaitan unik antara ilmu yang dipelajarinya dengan berbagai laporan pengalaman gaib.

Dari sekian banyak laporan yang ia teliti, termasuk tentang kesaksian bertemu hantu dan alien, sebagian besar cenderung dimulai saat berbaring di tempat tidur.

Kemudian sesuatu yang tidak biasa akan terjadi, mungkin hantu akan muncul, lingkungan sekitar bisa terlihat aneh, atau bisa juga merasakan suatu hal ganjil yang sulit dijelaskan.

Dikutip dari The Conversation, orang-orang yang mengalami pengalaman buruk ini sama-sama mengeluhkan tentang "kondisi terpaku di kasur", diserat ke kamar, dan sulit bergerak.

Tidak mengherankan bahwa orang yang mengalami hal-hal seperti itu mungkin menafsirkannya sebagai pengalaman gaib. Namun, fenomena tertentu, seperti "kelumpuhan tidur", memberikan alternatif atas penjelasan bertemu dengan hantu.

- Kelumpuhan Tidur

Selama kelumpuhan tidur, ciri-ciri tidur REM (rapid eye movement/tertidur dengan gerakan mata cepat) berlanjut ke kehidupan nyata. Mereka yang mengalaminya akan merasa bangun, namun mungkin mengalami halusinasi seperti mimpi dan perjuangan untuk bergerak.

Pengalaman ini cukup umum, terjadi pada sekitar 8 persen orang, meskipun perkiraan bervariasi tergantung pada siapa yang kita tanyakan.

- Sindrom Kepala Meledak

Exploding head syndrome atau sindrom kepala pecah adalah sebuah istilah yang diciptakan relatif baru-baru ini oleh ahli saraf JMS Pearce.

Ketika kita tertidur, pembentukan retikuler batang otak (bagian dari otak yang terlibat dalam kesadaran) biasanya mulai menghambat kemampuan seseorang untuk bergerak, melihat dan mendengar sesuatu.

Ketika kita mengalami "ledakan" dalam tidur, ini mungkin karena keterlambatan dalam proses di atas. Alih-alih pembentukan retikuler yang mematikan neuron pendengaran, fenomena tersebut mungkin "pecah" bersamaan dalam satu waktu.

- Akibat Faktor Lingkungan

Ahli saraf Kanada Michael Persinger menunjukkan bahwa penerapan berbagai medan elektromagnetik pada lobus temporal otak dapat menghasilkan pengalaman seperti hantu (persepsi kehadiran, perasaan akan makhluk gaib, sensasi disentuh, dan lain-lain). Lainnya menyebut bisa jadi reaksi reaksi terhadap zat beracun.

Profesor Olaf Blanke, seorang ahli neurologi asal Inggris, baru-baru ini menunjukkan bahwa ilusi seperti hantu dapat muncul dari disorientasi persepsi.

2 dari 4 halaman

2. Kekuatan Konteks dan Kepercayaan

"Dua faktor psikologis paling kuat yang berkaitan dengan hantu adalah konteks dan kepercayaan," kata Christopher French, seorang profesor psikologi dan kepala Unit Penelitian Psikologi Anomalistik di University of London.

"Sederhananya, jika seseorang mengharapkan tempat itu berhantu, maka ia akan cenderung menganggapnya seperti itu, dan untuk seterusnya."

Terence Hines, seorang profesor psikologi di Pace University yang tertarik pada "mengapa orang percaya hal-hal yang tidak benar", mengamini perkataan French. Menurutnya, di zaman modern ini banyak pertunjukan televisi yang menayangkan pemburu makhluk halus dan masyarakat melihatnya.

"Saat dia berada di rumah yang disebut orang lain angker itu, dan tiba-tiba merasakan dingin atau panas atau ada sesuatu di rambut Anda atau desiran suara atau pintu berderit --tidak peduli apa itu-- ini semua lalu ditafsirkan sebagai bukti semacam peristiwa paranormal atau kehadiran hantu. Kata-kata sungguh bisa sangat memengaruhi psikologi seseorang," tegasnya. 

3 dari 4 halaman

3. Medan Elektromagnetik dan Suara Menyeramkan

Penjelasan lain mengacu pada faktor lingkungan, seperti medan elektromagnetik dan infrasonik. Ahli saraf Kanada Michael Persinger menunjukkan bahwa penerapan berbagai medan elektromagnetik ke lobus temporal otak dapat menghasilkan pengalaman menghantui, seperti persepsi kehadiran, perasaan dekat dengan Tuhan atau sensasi disentuh.

"Dan telah dicatat bahwa daerah yang paling terkait dengan tempat berhantu, seperti Hampton Court, memang memiliki medan magnet yang tidak menentu," katanya.

Demikian pula infrasonik --frekuensi audio di bawah kisaran pendengaran normal manusia-- juga dianggap mampu menjelaskan fenomena tersebut. Beberapa penelitian mengaitkan sensasi infrasound dan peristiwa aneh.

Pengalaman yang lebih tidak biasa dilaporkan ketika infrasonik hadir, perasaan merinding, gugup, ngeri, emosi yang gelisah atau sedih, datang.  

4 dari 4 halaman

4. Halusinasi Parah

Persepsi “supernatural” juga dapat muncul dari reaksi terhadap zat beracun, seperti karbon monoksida, formaldehida, dan pestisida.

Halusinasi parah, yang disebabkan oleh jamur beracun, dapat merangsang persepsi yang berkaitan dengan menghantui.

Shane Rogers dan timnya dari Clarkson University mengamati kesamaan antara pengalaman paranormal dan efek halusinogenik dari spora jamur.

"Ini mungkin menjelaskan mengapa penampakan hantu sering terjadi pada bangunan tua dengan ventilasi yang tidak memadai dan kualitas udara yang buruk," jelasnya.

Gagasan ini bukan hal baru dan para ahli sebelumnya telah melaporkan efek serupa yang terkait dengan buku-buku kuno. Tim tersebut mengklaim, paparan jamur beracun  dapat memicu gejala mental atau neurologis yang signifikan, yang menciptakan persepsi serupa dengan pengalaman dihantui.