Liputan6.com, Jakarta Prancis melancar operasi militer melawan ISIS di Timur Tengah. Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly menyatakan, pihaknya mengerahkan kapal induk Charles de Gaulle dalam operasi itu.
Kepada stasiun radio swasta setempat Europe1, Parly mengatakan, pengerahan kapal induk itu "telah direncanakan sebelumnya" demi memerangi gerilyawan ISIS di Timur Tengah, di tengah ketegangan yang meningkat di kawasan itu.
Baca Juga
"Prancis telah berperang melawan Daesh (ISIS dalam akronim bahasa Arab) selama lima tahun. Kapal induk itu akan dikerahkan dalam konteks tersebut," tuturnya, seperti dikutip dari Antara, Minggu (19/1/2020).
Advertisement
Ia menekankan bahwa perang melawan kelompok teroris itu "sangat penting bagi keamanan warga Eropa."
Mulai Januari hingga April
Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Kamis 16 Jnuari memaparkan bahwa kapal induk itu akan dikerahkan ke Timur Tengah guna mendukung Operasi Chammal (komponen Prancis dari koalisi anti-ISIS) mulai Januari hingga April 2020 sebelum nantinya dikerahkan ke Samudra Atlantik dan Laut Utara.
Charles de Gaulle, kapal induk bertenaga nuklir satu-satunya di Eropa, akan digunakan dalam sejumlah operasi gabungan dengan beberapa negara Eropa lainnya termasuk Jerman, Belgia, Belanda, Spanyol, Portugal, dan Yunani, tambah Macron.
Sebelumnya, kapal induk yang mampu menampung hingga 40 pesawat itu diterjunkan ke Mediterania Timur pada November 2015 lalu.
Advertisement