Liputan6.com, New South Wales- Badai telah membawa hujan lebat disertai es ke beberapa wilayah di Australia yang dilanda kebakaran di bagian timur. Namun krisis kebakaran hutan telah diperingatkan pihak berwenang di Australia bahwa kebakaran masih "jauh dari selesai".
Meskipun sudah adanya hujan deras, masih ada lebih dari 80 titik kobaran api yang dikabarkan masih membakar sejumlah wilayah di Australia, di antaranya New South Wales (NSW) dan Victoria pada Senin (20/1/2020). Â
Baca Juga
Badai besar juga dikabarkan telah melanda Melbourne dan Canberra, ditambah dengan hujan es sebesar bola golf jatuh di beberapa daerah.
Advertisement
Terjadinya hujan es tersebut menyebabkan ratusan panggilan darurat dilakukan ketika serpihan es menghancurkan jendela kantor dan kaca depan mobil di ibukota negara tersebut, seperti dikutip dari BBC. Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:Â
Angin Kencang Hasilkan Awan Debu
Badai parah juga diperkirakan akan melanda wilayah lain yang dilanda kebakaran hutan.
Victoria, New South Wales, dan Queensland dilaporkan telah mengalami hujan lebat dan banjir dalam beberapa hari terakhir, hingga membawa bantuan ke beberapa zona kebakaran.
Awan debu juga dilaporkan bermunculan dengan hasil dari adanya angin kencang, yang menghitamkan langit di kota-kota di sekitar wilayah New South Wales, seperti Orange dan Dubbo, seperti dikutip dari BBC.
Advertisement
Bencana Paling Buruk
Menurut laporan pada bulan September lalu, kobaran api di Australia telah menewaskan sedikitnya 30 orang. Rumah yang ikut hancur berjumlah lebih dari 2.000 rumah, juga terbakarnya 10 juta hektar tanah hingga meluas seperti ukuran Inggris.
Rekor suhu dilaporkan memperburuk krisis hingga kekeringan parah dan perubahan iklim.
Bencana ini masih meresahkan puluhan komunitas di seluruh tenggara Australia, dengan adanya dampak kebakaran yang telah digambarkan sebagai bencana yang paling merusak dalam catatan.