Liputan6.com, Wuhan - China menerapkan kebijakan lockdown di berbagai kota untuk menahan laju penyebaran virus Corona baru yang berasal dari Wuhan. Masyarakat kini tidak bisa keluar atau masuk ke kota tersebut.
Penggunaan transportasi umum juga telah dilarang pemerintah China. Bus hingga kereta metro tak bisa lagi dinikmati masyarakat. Pilihan hanya tersisa mobil pribadi dan taksi.
Advertisement
Baca Juga
Terkini, pemerintah China akan melarang penggunaan mobil pribadi di area pusat Kota Wuhan.
Dilansir AP News, Sabtu (25/1/2020), pemerintah akan melarang penggunaan mobil pribadi di pusat kota mulai tengah malam tadi waktu setempat. Mobil yang boleh lewat hanya yang sudah berizin.
Sebagai gantinya, pemerintah akan menyediakan sebanyak 6.000 taksi untuk beroperasi di berbagai wilayah. Taksi-taksi itu akan diatur oleh komite warga setempat untuk membantu konektivitas.
Di lain tempat, Hong Kong mengumumkan akan terus meliburkan sekolah hingga dua minggu ke depan karena penyebaran virus Corona Wuhan belum mereda. Hong Kong turut memperketat penjagaan di perbatasan negaranya.
Mereka yang ingin masuk Hong Kong harus mengisi formulir deklarasi kesehatan. Jika berbohong, maka hukumannya penjara.
"Deklarasi palsu dapat dihukum enam bulan penjara atau denda 5.000 dolar Hong Kong (Rp 8,7 juta)," ujar Pemimpin Eksekutif Hong Kong Carrie Lam seperti dilansir South China Morning Post.
(1 dolar Hong kong = Rp 1.749)
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tak Miliki Rute ke Wuhan, Garuda Indonesia Tetap Antisipasi Penyebaran Virus Corona
Maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia (Persero) sejauh ini tidak memiliki rute penerbangan langsung menuju Wuhan. Meski demikian, perusahaan tetap melakukan langkah antisipasi penyebaran virus corona dari Wuhan, China.
"Garuda Indonesia tidak memiliki rute penerbangan dari dan menuju Wuhan," kata Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Irfan Setiaputra, Sabtu (25/1/2020).
Meski begitu, Garuda tetap meningkatkan pengawasan bersama otoritas bandara setempat. Mulai dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di Indonesia khususnya di terminal kedatangan internasional.
Garuda, kata Irfan, secara seksama turut mematuhi seluruh kebijakan regulator terkait upaya pencegahan virus tersebut.
Salah satunya melalui kebijakan menyampaikan dokumen kesehatan berupa general declaration of health dan manifes penumpang kepada pos kesehatan KKP di terminal penerbangan internasional.
Kebijakan ini berlaku untuk penerbangan langsung maupun transit khususnya dari Tiongkok dan Hong Kong. Garuda Indonesia juga menghimbau para penumpang untuk tetap tenang, meningkatkan kewaspadaan dan memahami tatalaksana pencegahan penyebaran virus corona.
Para penumpang diminta mengedepankan aspek kebersihan diri dan memastikan kondisi kesehatan dalam keadaan fit sebelum melakukan perjalanan.
Sosialisasi upaya pencegahan juga terus diintensifkan keseluruh jajaran lini operasional. Seperti meningkatkan pemahaman atas pola penyebaran virus, merekomendasikan penggunaan alat pelindung dini seperti masker hingga hand sanitizer bagi petugas, crew maupun penumpang.
Pihaknya juga secara seksama menjaga kondisi kesehatan awak pesawat. Dia memastikan seluruh awak pesawat telah mendapatkan waktu istirahat yang cukup pada saat menjalankan tugasnya.
"Kami terus memantau situasi terkini, mengambil tindakan yang diperlukan dan akan terus memberikan informasi terbaru khususnya terkait dampak atas pelayanan penerbangan," tutup Irfan.
Advertisement