Sukses

Virus Corona Wuhan Tembus 4.500 Kasus, China Liburkan Sekolah

Kasus virus Corona Wuhan semakin bertambah di China. Sementara 106 orang dilaporkan tewas akibat terinfeksi.

Liputan6.com, Wuhan - Pemerintah China memberi update bahwa kasus Virus Corona Wuhan sudah menyentuh 4.515 orang. Ribuan orang lain masih menunggu konfirmasi.

Dilansir dari Channel News Asia, Selasa (28/1/2020), Komisi Kesehatan Nasional melaporkan kasus per Selasa ini melonjak dari hari sebelumnya, yakni 2.835 kasus.

Masih ada 7.000 orang lagi yang menunggu konfirmasi apakah mereka juga terserang virus Corona Wuhan. Sementara, jumlah korban tewas mencapai 106 orang.

Pemerintah China juga memutuskan untuk memperpanjang liburan Imlek bagi murid-murid sekolah. Insitusi pendidikan baru akan kembali dibuka berdasarkan masing-masing kondisi.

Sebelumnya, pemerintah Hong Kong juga memperpanjang masa liburan murid-murid sekolah.

Komisi Kesehatan Nasional China berkata ada 6.000 staf medis tambahan yang digerakan untuk menjinakkan wabah di Provinsi Hubei. Kota Wuhan yang menjadi sumber virus Corona baru berada di provinsi itu.

Para WNI yang sedang berada di Hubei pun ikutan terjebak dan meminta agar segera dijemput pemerintah. Sayangnya, belum ada kepastian bagaimana pemerintah mau menjemput WNI.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

WNI di Wuhan Minta Segera Dipulangkan ke Indonesia

WNI di Wuhan mulai merasa gelisah dan ketakutan terkait penyebaran virus Corona baru. Pemerintah pun diharapkan agar secepatnya menjemput WNI yang terjebak di Wuhan.

"Gusar, gelisah, khawatir dengan jumlah korban yang semakin lama semakin bertambah," ujar Siti Mawaddah, mahasiswi S2 di Wuhan, kepada Liputan6.com, Senin kemarin.

Kondisi WNI pun sedang tertetak karena jumlah korban yang terus bertambah. Siti berharap agar setidaknya pemerintah mengeluarkan dahulu WNI yang terjebak di Wuhan agar bisa menetap di kota lain, seperti Beijing atau Changsa. 

"(Dijemput) Kalau bisa secepat mungkin dalam pekan ini. Setidaknya dievakuasi, pokoknya dikeluarkan dulu dari Kota Wuhan. Habis itu kami ditempatkan di suatu daerah lalu dipulangkan ke Indonesia," ujar perempuan asal Aceh itu.

Hingga saat ini, Siti menjelaskan kondisi WNI di Wuhan masih aman dari virus Corona baru.

Hal lain yang membuat Siti ketakutan adalah sulitnya transportasi. Ia menjadi sulit berkunjung ke asrama temannya di kampus lain, selain itu supermarket di kampus juga tutup, sehingga ia harus menempuh cukup jauh untuk membeli persediaan makanan yang menipis.

Siti berkata supermarket banyak yang tutup. Supermarket yang masih buka juga cenderung ramai dan hanya buka dari pukul 09.00 sampai 17.00 WIB.

"Hari ini banyak supermarket yang sudah tutup dan ada supermarket yang buka, tapi jauh dari kampus, harus menempuh waktu sekitar 15 menit kalau naik sepeda. Sedangkan saya takut berada lama di tempat umum selain di dalam kamar karena takut terinfeksi virus," ujar Siti.

Ketika ditanya bantuan apa yang dibutuhkan, Siti berkata WNI butuh obat-obatan, beras, sayuran, buah-buahan dan kebutuhan pokok. Yang membutuhkan juga tak hanya WNI di kota Wuhan, melainkan di seluruh provinsi Hubei.

"Pihak KBRI itu sama Kemlu agar segera memberikan bantuan logistik baik berupa dana atau bantuan logistik kepada mahasiswa di Kota Wuhan ataupun di Provinsi Hubei karena bukan saja mahasiswa Wuhan diisolasi, tapi semua mahasiswa di Provinsi Hubei," ujar Siti yang mempelajari Criminal Law di Universitas Hubei.

Â