Sukses

Terisolasi Virus Corona, 7 Negara Ini Bersiap Evakuasi Warganya dari Wuhan

Beberapa negara telah berupaya untuk mengevakuasi warga nya yang terkunci di Wuhan.

Liputan6.com, Jakarta- China telah mengumumkan pada Selasa (28/1/2020) dini hari, bahwa 106 orang telah meninggal karena terinfeksi Virus Corona, dari jumlah sebelumnya 81 orang. Demikian seperti dikutip dari Chanel News Asia, Selasa (28/1/2020).

Kasus meluasnya wabah Virus Corona dilaporkan terus meningkat di Wuhan dan meluas hingga Provinsi Hubei, seperti dikutip dari CNN.

Dengan memburuknya kondisi yang disebabkan oleh Virus Corona, beberapa negara telah berupaya mengambil tindakan untuk memulangkan warga mereka dari daerah yang terkena dampak tersebut.

Berikut adalah daftar negara-negara yang sudah menyusun rencana dan bersiap untuk mengevakuasi warga mereka dari Wuhan:

Saksikan Video Berikut Ini:

2 dari 9 halaman

1. Amerika Serikat

Jumlah warga negara Amerika Serikat yang dievakuasi dari Wuhan pada Rabu pagi waktu setempat dilaporkan mencapai 240 orang.

Warga negara Amerika Serikat tersebut dikabarkan akan tiba di Anchorage, Alaska, sebelum tiba di Ontario, California.

Seorang pejabat Amerika Serikat mengatakan kepada CNN, bahwa ada puluhan diplomat Amerika Serikat yang dilaporkan menetap di Wuhan dengan keluarga mereka yang juga diperkirakan akan ikut dalam penerbangan.  

3 dari 9 halaman

2. Jepang

Pada malam ini, Jepang dikabarkan akan mengirim penerbangan charter ke Wuhan untuk menjemput sekitar 200 warga negara mereka.

Penerbangan yang dikirim oleh Jepang dikabarkan akan meninggalkan Wuhan pada Rabu pagi esok dan akan tiba di Tokyo pada tengah hari waktu setempat.

Jumlah warga negara Jepang yang ada di Wuhan pun mencapai Sekitar 650 orang (yang telah meminta untuk kembali ke Jepang). Pemerintah Jepang juga dilaporkan akan mengirim lebih banyak penerbangan mulai Rabu esok dan seterusnya.

4 dari 9 halaman

3. Australia

Ada 100 anak – anak berkewarganegaraan Australia yang dilaporkan masih berada di Wuhan.

Menteri Kesehatan Australia telah memberi kabar pada Senin kemarin bahwa dia telah bekerja dengan Menteri Luar Negeri China untuk memulangkan warga negara Australia di Wuhan, termasuk 100 anak - anak warga negara Australia tersebut.

5 dari 9 halaman

4. India

Seorang juru bicara Pemerintah India mengatakan, bahwa Pemerintah India dikabarkan sedang mencari cara dan "kemungkinan opsi perjalanan untuk keluar dari Provinsi Hubei" bagi warga negara mereka di Wuhan.

Hal ini muncul setelah adanya laporan mengenai 56 mahasiswa berkewarganegaraan India yang merupakan pelajar di Fakultas Kedokteran Wuhan University dan telah terisolasi di Wuhan sejak penutupan.

6 dari 9 halaman

5. Korea Selatan

Korea Selatan dikabarkan sudah mempersiapkan 4 pesawat carter untuk menjemput warga negara mereka dari Wuhan, kata seorang juru bicara pemerintah Korea Selatan.

Jumlah warga negara Korea Selatan di Wuhan yang mengajukan permohonan untuk penerbangan dikabarkan mencapai Hampir 700 orang.

7 dari 9 halaman

6. Prancis

Menteri Kesehatan Prancis mengatakan, bahwa sebuah pesawat dikabarkan akan menjemput warga negara Prancis untuk pulang dari Wuhan sekitar minggu ini.

Jumlah warga negara Prancis yang ada di Wuhan pun dikabarkan mencapai sekitar 800 orang.

8 dari 9 halaman

7. Inggris

Saat ditanya mengenai kemungkinan untuk penjemputan, Menteri Dalam Negeri Inggris mengatakan bahwa Inggris sedang "mencari semua pilihan" untuk membantu warga negara Inggris yang terisolasi di Wuhan.

9 dari 9 halaman

Resiko Infeksi Membesar?

Para peneliti di Hong Kong mengatakan, bahwa infeksi Virus Corona dilaporkan bisa 30 Kali lebih besar dari jumlah resmi, seperti dikutip dari Time.

Ketua dari Public Health Medicine di University of Hong Kong, Gabriel Leung, juga mengatakan dalam suatu konferensi pers bahwa ia mengingatkan agar para pejabat di seluruh dunia untuk bersiap menghadapi kondisi yang terburuk.

"Kita harus siap bahwa epidemi khusus ini mungkin akan menjadi epidemi global," kata Gabriel Leung.

Ia juga menambahkan, "Ini bukan kepastian oleh imajinasi, tetapi tidak ada kemungkinan besar bahwa ini mungkin terjadi”, katanya.