Sukses

Pemerintah RI Kirim Bantuan untuk WNI Terisolasi Virus Corona

Para warga negara Indonesia yang berada di Wuhan telah menerima bantuan logistik dari pemerintah.

Liputan6.com, Jakarta - Proses evakuasi terhadap WNI yang berada di Wuhan, hingga kini masih dalam proses perencanaan.

Hal tersebut membuat para WNI di sana harus tetap bertahan hidup dengan segala keterbatasan yang ada mengingat bahwa sejumlah kota di provinsi Hubei, termasuk Wuhan kini berada dalam status isolasi yang artinya pembatasan ketat terhadap orang yang masuk dan keluar sangat diperkuat. 

Dengan situasi tersebut, pemerintah pun memberi bantuan logistik untuk sementara waktu ini dan telah diterima oleh WNI, yang mayoritas merupakan mahasiswa di sana.

Biaya yang dikeluarkan oleh pihak Kemlu guna membantu para WNI sejumlah Rp 133.280.000,-, yang diterima oleh KBRI Beijing dan kemudian pendistribusiannya dibantu oleh sembilan koordinator dari PPIT.  

Pemerintah menilai dengan memberikan bantuan secara tunai kepada mereka menjadi cara paling cepat dan efektif dalam membantu kebutuhan logistik mereka. 

"Itu sudah diterima oleh teman-teman mahasiswa kita dan sudah dibelanjakan untuk menambah suplai stok logistik yang ada, saat ini Insyaallah suplainya sudah memadai," ujar Yudha Nugraha selaku Direktur PWNI BHI Kemlu.

Dana tersebut diserahkan kepada para WNI di wilayah terdampak, tak hanya kota Wuhan namun juga Jingzhou, Xianyang, Xianning, Enshi, dan Guangxi. Seluruhnya berada di provinsi Hubei. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Proses Evakuasi Masih Berjalan

Hingga saat ini, pihak Kemlu menyatakan bahwa proses perencanaan evakuasi terhadap para WNI di wilayah terdampak masih terus berjalan. 

"Terkait rencana evakuasi, Kemlu tentunya bekerja sama dengan kementerian-kementerian dan lembaga untuk terus mematangkan rencana evakuasi," ujar Teuku Faizasyah.

Selain itu, ia menambahkan bahwa Menlu Retno telah secara khusus meminta Dubes RI yang berada di Beijing untuk melakukan komunikasi intensif dengan otoritas RRT, agar RRT dapat memberikan fasilitasi bagi proses evakuasi WNI di Provinsi Hubei.

Pesan yang sama juga telah disampaikan oleh Kemlu kepada Kedutaan Besar RRT di Jakarta.

Proses evakuasi tidak dapat dilakukan secara serta merta. Selain karena masih menunggu koordinasi antara pihak pemerintah Indonesia dan Tiongkok, perlu diketahui bahwa para WNI di sana juga berada pada jarak yang cukup berjauhan sehingga proses evakuasi tidak secepat itu dapat dilakukan. 

Kota Wuhan digambarkan seluas kota Suriah dengan penduduk berjumlah sekitar 60 juta orang.

WNI yang kini berada di wilayah terdampak yaitu Provinsi Hubei berjumlah 243. Namun, 100 di antaranya berada di Wuhan. Dari 100 tersebut, 84 di antaranya adalah mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di sana, sementara 16 lainnya merupakan tamu mahasiswa dari tempat lain, profesor serta istri dari salah satu ekspatriat Indonesia. 

Para mahasiswa Indonesia yang ada di sana kebetulan menetap di sebuah asrama kampus. Menurut laporan, mereka juga diberikan perhatian yang sangat besar oleh pihak universitas.

Angka 243 tersebut diharapkan menjadi angka final karena terkadang ada perubahan angka yang disebabkan oleh tidak melapornya WNI ketika berada di luar negeri. Dengan melihat kasus seperti ini pun, pemerintah turut mengingatkan bagi para WNI yang berada di luar negeri untuk segera melapor keberadaannya kepada pihak perwakilan Indonesia setempat.Â