Liputan6.com, Jakarta - Mungkin masih banyak orang di seluruh negara yang belum mengetahui wabah Virus Corona di Wuhan. Namun, para pejabat kesehatan terus mendesak orang-orang untuk lebih waspada.
Hal ini menunjukkan bahwa wisatawan yang akan atau rajin menjelajahi dunia harus mewaspadai Virus Corona, dan menjauhi daerah-daerah yang terkena dampak besar.
Oleh sebab itu, psts pelancong perlu melakukan beberapa jenis tindakan pencegahan.
Advertisement
Dilansir CNN, Kamis (30/1/2020), berikut ini sejumlah hal yang harus diketahui wisatawan tentang wabah [Virus Corona](41659 77 ""):
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
1. Saat Ini Disarankan Tak Melakukan Perjalanan ke China
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS telah meningkatkan saran perjalanannya untuk China ke tingkat tertinggi. Status "Warning - Level 3", yang mendesak para wisatawan untuk menghindari semua perjalanan tidak penting ke negara itu.
Departemen Luar Negeri AS juga telah meningkatkan peringatannya. Penasihat Departemen Luar Negeri, tertanggal 29 Januari, berada di "Level 3: Reconsider travel" untuk mempertimbangkan perjalanan untuk sebagian besar wilayah China, dengan Provinsi Hubei mendapat peringkat "Level 4: Do not travel" yang melarang sebuah perjalanan.
Kantor Luar Negeri dan Persemakmuran Inggris telah menyarankan untuk segera pergi dari daerah itu jika ada kesempatan, dan hindari perjalanan tidak penting ke seluruh daratan China.
Pemerintah Kanada juga telah mengeluarkan penasehat perjalanan yang mendesak warga untuk menghindari semua perjalanan ke Provinsi Hubei.
Virus Corona Wuhan belum masuk ke dalam kategori darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional. Organisasi Kesehatan Dunia mengumumkan hal ini pada 23 Januari. “Jangan salah. Ini darurat di China, tetapi belum menjadi darurat kesehatan global,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Beberapa pemerintah asing, termasuk Amerika Serikat, Jepang, Jerman dan Italia sedang mengungsi atau berencana untuk mengevakuasi warga dari Wuhan.
Advertisement
2. Maskapai Menunda Penerbangan ke China
Maskapai yang berbasis di Asia, Eropa, dan Amerika Utara membatalkan penerbangan ke Cina. Seperti British Airways yang menangguhkan penerbangan langsung antara Inggris dan China pada hari Rabu.
Maskapai penerbangan AS, United Airlines, pada Selasa mengumumkan bahwa mereka telah menangguhkan penerbangan dari 1 Februari hingga 8 Februari antara AS dan Beijing, Hong Kong, dan Shanghai.
Maskapai lain, termasuk Lufthansa, Air Asia, Cathay Pacific, Air India dan Finnair juga memangkas atau menangguhkan layanan.
Banyak maskapai penerbangan AS yang telah menawarkan keringanan biaya perubahan atau opsi untuk membatalkan kredit pada penerbangan di masa mendatang.
Sejumlah jalur pelayaran, termasuk MSC, Costa dan Royal Caribbean, telah membatalkan jadwal pelayaran ke China dan meningkatkan prosedur penyaringan untuk penumpang yang naik dari pelabuhan Tiongkok, demikian menurut CruiseCritic.com.
3. Sebagian Besar Asuransi Perjalanan Mungkin Tidak Menanggung Biayanya
Maskapai penerbangan sedang melonggarkan kebijakan mereka dan beberapa jaringan hotel besar telah menghapus biaya pembatalan, dan mengembalikan semua biaya yang terkait dengan perjalanan karena ketakutan akan Virus Corona Wuhan.
Wabah virus tidak tercakup dalam sebagian besar polis asuransi pembatalan perjalanan standar, menurut TravelInsurance.com.
“Namun, bagi mereka yang membeli upgrade opsional Cancel for Any Reason (CFAR), beberapa level perlindungan pembatalan perjalanan mungkin tersedia,” menurut Stan Sandberg, salah satu pendiri TravelInsurance.com.
“Bagi mereka yang memegang polis asuransi perjalanan, mereka harus menghubungi penyedia asuransi perjalanan mereka untuk mengetahui apakah rencana mereka memiliki pertanggungan,” saran Sandberg.
Advertisement
4. Saran untuk Wisatawan yang Tidak dapat Menghindari Perjalanan ke China
Wisatawan yang tidak dapat menunda perjalanan ke China harus “mempraktikkan tindakan pencegahan yang ditingkatkan” dengan menghindari kontak dengan orang sakit, hewan dan pasar hewan, dan harus sering mencuci tangan. Demikian CDC merekomendasikan.
CDC menyarankan untuk mencuci tangan sesering mungkin dengan sabun dan air setidaknya selama 20 detik. Pembersih tangan berbasis alkohol dapat digunakan ketika sabun dan air tidak tersedia.
Diskusikan perjalanan ke China dengan penyedia layanan kesehatan Anda. CDC mencatat bahwa orang dewasa yang lebih tua dan wisatawan dengan masalah kesehatan yang mendasarinya mungkin berisiko lebih tinggi.
Wisatawan yang telah mengunjungi China dalam dua minggu terakhir dan merasa sakit karena demam, batuk atau kesulitan bernafas harus segera mencari perawatan dan menelepon untuk memberi tahu penyedia layanan medis tentang perjalanan terakhir ke China dan gejala-gejalanya.
CDC juga menyarankan wisatawan yang berpotensi terinfeksi untuk menghindari kontak dengan orang lain dan tidak bepergian saat sakit dan pastikan untuk menutup mulut dan hidung Anda dengan tisu atau lengan Anda (bukan tangan Anda) saat batuk atau bersin.
5. Tindakan Pencegahan Berlaku bagi Semua Wisatawan
Beberapa tindakan pencegahan di atas berlaku untuk semua wisatawan, terutama selama musim penyakit pernapasan musim dingin.
Influenza adalah ancaman yang lebih besar bagi kesehatan masyarakat global daripada Viirus Corona saat ini, kata Dr. William Schaffner, seorang profesor kedokteran di divisi penyakit menular Universitas Vanderbilt.
Pada saat musim flu berakhir, influenza “akan menyebabkan ribuan rawat inap hingga beberapa ribu kematian.”
Di Amerika Serikat saja, CDC memperkirakan lebih dari 8.000 kematian sejauh musim flu ini.
Virus Corona Wuhan bukan masalah besar bagi wisatawan AS yang bepergian di dalam negeri, kata Schaffner. Di era perjalanan global ini, Anda tidak akan pernah bisa mengatakan risikonya nol terkena sesuatu, kata Dr. Yoko Furuya, divisi penyakit menular di Columbia University Irving Medical Center.
Tetapi sebagian besar kasus sejauh ini melibatkan Wuhan dan kota-kota sekitarnya di Provinsi Hubei.
Advertisement
6. Mencuci Tangan Lebih Efektif daripada Menggunakan Masker
Schaffner telah menerima banyak pertanyaan tentang apakah orang harus memakai masker untuk menghindari infeksi.
Dia menyadari itu secara budaya sangat umum di Asia, tetapi dia mengatakan CDC tidak merekomendasikannya untuk masyarakat umum karena “dasar ilmiah yang menunjukkan bahwa orang-orang di masyarakat yang memakai masker sebenarnya memiliki manfaat sangat tipis dan patut dipertanyakan.”
Masker respirator lebih pas digunakan dalam pengaturan medis, tetapi umumnya tidak praktis untuk masyarakat umum, kata Schaffner.
“Kebersihan tangan yang baik merupakan ide yang sangat bagus untuk melindungi diri dari virus dan patogen lain di lingkungan Anda,” kata Furuya.
7. Perjalanan Udara Adalah Bagian dari Penyebaran Virus
Untuk negara di luar wilayah yang terkena dampak, perjalanan udara kemungkinan akan memberi lebih banyak risiko, kata Furuya. Hal ini dimaksudkan karena meningkatnya kemungkinan bertemu pelancong internasional dari daerah dengan insiden virus yang tinggi.
Schaffner mengatakan penyebaran penyakit pernapasan musim dingin di pesawat selalu menjadi perhatian. “Lebih dari sekali, saya cukup yakin secara pribadi bahwa saya telah mendapatkan virus musim dingin di pesawat saat bepergian atau bekerja di bandara yang padat,” katanya.
Sering mencuci tangan, sekali lagi penting untuk mengurangi penularan virus.
Reporter: Deslita Krissanta Sibuea
Advertisement