Sukses

Dokter di Wuhan yang Dituding Sebar Rumor Palsu Virus Corona Meninggal Dunia

Seorang dokter di Wuhan meninggal dunia karena terinfeksi Virus Corona. Sosoknya jadi sorotan karena sebelumnya sempat ditahan oleh pihak kepolisian karena diduga menyebarkan berita bohong.

Liputan6.com, Jakarta - Pihak Wuhan Central Hospital telah mengonfirmasi tentang kematian Li Wenliang, seorang dokter yang sebelumnya telah memberikan peringatan kepada publik tentang potensi munculnya penyakit seperti SARS pada Desember 2019. 

Li Wenliang meninggal dunia karena terinfeksi Virus Corona pada Jumat pagi (waktu setempat). 

"Dokter mata di rumah sakit kami, Li Wenliang telah terinfeksi Virus Corona ketika ia berupaya melawan epidemi virus tersebut," demikian pernyataan yang dituliskan oleh pihak rumah sakit. 

Dilansir dari CNN, Jumat (7/2/2020), ia meninggal dunia pada pukul 02.58 dini hari pada 7 Februari 2020. Li mengembuskan napas terakhirnya setelah upaya untuk menghidupkannya kembali gagal. 

Berita tersebut telah dikonfirmasi karena sebelumnya banyak berita simpang siur mengenai kondisinya dari pihak rumah sakit dan sejumlah kantor berita lokal.

Sebelumnya, pada Kamis malam, beberapa media telah melaporkan kematian Li yang kemudian disambut oleh amarah dan duka cita di sosial media. Namun, beberapa jam setelah kebingungan itu terjadi, pihak Wuhan Central Hospital merilis sebuah pernyataan yang menyatakan bahwa Li masih hidup namun berada dalam kondisi kritis. Pihak rumah sakit juga menambahkan bahwa mereka sedang berupaya untuk menghidupkannya kembali. 

Kemudian, beberapa media secara seketika menghapus postingan di Twitternya.

Tak lama setelah itu, pihak rumah sakit mengonfirmasi tentang kematiannya. 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Beri Peringatan

Li sebelumnya telah memberi peringatan awal mengenai virus yang tak disangka kemudian merenggut nyawanya itu. 

Pada Desember 2019, ia memberi informasi kepada grup alumni sekolah kedokterannya di platform chatting online WeChat bahwa ada tujuh pasien dari pasar makanan laut lokal yang didiagnosa mengidap menyakit seperti SARS dan dikarantina di rumah sakit tempat ia bekerja di Wuhan.

Segera usai ia menulis pesan tersebut, Li dituduh menyebarkan rumor oleh polisi Wuhan. Li merupakan salah satu dari beberapa ahli kesehatan yang menjadi incaran kepolisian karena telah berusaha untuk menyebarluaskan tentang Virus Corona yang mematikan di beberapa minggu pertama pecahnya wabah tersebut. 

Siapa sangka bahwa akhirnya Li sendiri menjadi koban dari penyakit Virus Corona. Ia dirawat di rumah sakit pada 12 Januari dan dinyatakan positif terinfeksi Virus Corona pada 1 Februari.

 

 

3 dari 3 halaman

Amarah Publik

Saluran sosial media lokal kini dipenuhi amarah menyambut berita kematian Li Wenliang. 

Beberapa topic seperti "Pemerintah Wuhan berhutang maaf kepada dr. Li Wenliang" dan "Kami ingin kebebasan berpendapat" kemudian menjadi trend di sosial media China seperti Twitter, Weibo. 

Masing-masing dari topik tersebut mendapat ratusan ribu penonton sebelum akhirnya menghilang dari platform tersebut. 

Topik lainnya berjudul "Saya ingin kebebasan berpendapat" meraih 1.8 juta penonton pada pukul 5, Jumat pagi. 

Beberapa komen paling populer di bawah pernyataan rilisan Wuhan Central Hospital tentang kematian Li adalah "Saya telah memperlajari dua kata: penyelamatan politik & penyelamatan performatif "dan "Anak muda yang tak terhitung jumlahnya akan menjadi dewasa dalam waktu semalam setelah hari ini: dunia tidak seindah yang kita bayangkan. Apakah kamu marah? Jika ada di antara kita di sini yang cukup beruntung untuk berbicara kepada publik di masa depan, pastikan Anda mengingat kemarahan malam ini."

Beberapa komentar juga menandai berita pengumuman tersebut. "Saya tahu Anda akan memposting ini di tengah malam," tulis seorang pengguna Weibo. "Anda pikir kita semua sudah tidur? Tidak. Kami belum," kata yang lain.

Â