Liputan6.com, Washington D.C - Biro Penyelidik Federal AS (Federal Bureau of Investigation/FBI) melakukan sekitar 1.000 penyelidikan terhadap pencurian yang dicurigai dilakukan China terhadap hak kekayaan intelektual AS.
Pejabat penegak hukum AS mengatakan, Kamis 6 Februari, penyelidikan itu diperkirakan menghasilkan gugatan kriminal terhadap orang dan perusahaan dalam tahun ini.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari VOA Indonesia, Jumat (7/2/2020), Direktur FBI Christoper Wray mengatakan penyelidikan ini melibatkan semua kantor FBI di seluruh negara dan mencakup hampir semua industri dan sektor dari ekonomi AS. Hal itu mulai dari perusahaan yang masuk daftar Fortune 100 sampai ke perusahaan rintisandi Silicon Valley, demikian kata Direktur FBI Christopher Wray.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pengawasan Ketat
“Mereka tidak sekedar menargetkan perusahaan sektor pertahanan,” kata Wray pada sebuah konferensi tentang usaha memerangi pekerjaan mata-mata China.
“Mereka juga menargetkan penelitian mutakhir di universitas-universitas kita.”
John Brown, asisten direktur FBI dari divisi kontraintelijen mengatakan penyelidikan terkait China oleh FBI semakin besar dalam dua dekade terakhir dan kini paling besar.
Usaha FBI atas China ini diumumkan pada November 2018 sebagai tanggapan atas peningkatan pekerjaan mata-mata ekonomi China, dan menyusul perang dagang dan tarif antara Washington dan Beijing.
Advertisement