Liputan6.com, Kampala - Empat gorila gunung di Uganda ditemukan tewas dengan luka tersengat listrik di Taman Nasional Mgahinga. Salah satu gorila itu dalam kondisi hamil.
Dilansir BBC, Minggu (9/2/2020), empat gorila yang tersambar petir itu terdiri atas tiga betina dan satu pejantan yang masih kecil. Mereka masih satu kawanan.
Advertisement
Baca Juga
Total kawanan mereka berjumlah 17 gorila. Otoritas setempat menamakan kawanan itu keluarga Hirwa.
Tahun lalu, kawanan tersebut baru saja masuk ke daerah Uganda dari Rwanda. Sejak saat itu, mereka telah tinggal di Taman Nasional Mgahinga.
Organisasi pecinta alam Greater Virunga Transboundary Collaboration (GVTC) menyayangkan kasus ini, sebab populasi gorila gunung hanya tinggal sekitar 1.000 ekor saja.
Status gorila ini dilindungi di Kongo, Rwanda, dan Uganda. Ketiga negara itu memiliki daerah berupa pegunungan Virunga yang memiliki kekayaan flora dan fauna. Meski demikian, Taman Nasional Virunga tercatat amat berbahaya akibat kehadiran pemburu liar.
"Kejadian ini luar biasa menyedihkan," ujar Andrew Serguya, executive secretary GVTC.
"Potensi dari tiga betina itu untuk berkontribusi pada populasi terbilang besar," lanjutnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Raksasa Lembut
Andrew Serguya menyebut sisa kawanan Hirwa telah ditemukan dan dalam keadaan sehat.
Jenazah empat gorila yang tewas sedang diperiksa untuk memastikan penyebab tewas mereka.
Gorila di daerah Uganda menjadi daya tarik wisatawan mengingat jumlah mereka yang sedikit. National Geographic menyebut gorila gunung ini adalah makhluk yang lembut.
Pada 1981, jumlah mereka hanya tinggal 254 saja. Untungnya berkat usaha yang keras jumlah gorila itu sudah meningkat cukup pesat. Akhirnya, tahun lalu gorila gunung dihapus dari daftar spesies yang kritis berkat berkuranganya perburuan liar.
Advertisement