Sukses

RS Kilat Khusus Virus Corona Kedua Mulai Terima Pasien Perdana

Rumah sakit kedua untuk pasien Virus Corona yang dibangun secara kilat, Leishenshan juga telah selesai.

Liputan6.com, Jakarta Pembangunan rumah sakit khusus pasien Virus Corona di Wuhan, Houshenshan rampung dalam waktu sembilan hari. Rumah sakit kedua yang dibangun secara kilat, Leishenshan juga telah selesai.

Rumah Sakit Leishenshan yang baru dibangun di Wuhan, pusat penyebaran wabah Virus Corona bahkan telah menerima pasien gelombang pertama pada Sabtu 8 Februari, menurut otoritas setempat.

Meniru model perawatan SARS Beijing pada 2003 silam, Wuhan membangun dua rumah sakit darurat yaitu Leishenshan (Gunung Dewa Petir) dan Huoshenshan (Gunung Dewa Api), yang masing-masing dapat menampung 1.600 tempat tidur dan 1.000 tempat tidur.

Otoritas kesehatan China pada Sabtu mengatakan bahwa mereka menerima laporan 3.399 kasus terkonfirmasi baru infeksi Virus Corona dan 86 kematian pada Jumat 7 Februari. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 3 halaman

811 Pasien Meninggal Dunia

Komisi Kesehatan Nasional China pada Minggu (9/2/2020) pagi mengungkap jumlah korban meninggal dunia akibat Virus Corona di daratan China mencapai 811 orang.

Angka itu melebihi jumlah kematian akibat epidemik SARS pada 2002-2003. Kematian baru pada Sabtu 8 Februari mencapai rekor harian yakni 89 kematian, menurut data, melampaui total lebih dari 774 yang meninggal akibat SARS, atau Infeksi Saluran Pernapasan Berat.

BACA JUGA

Momen Haru Pasangan Lansia Sekarat Ucap Selamat Tinggal, Diduga Kena Virus Corona  Sebanyak 81 kematian akibat Virus Corona berada di Provinsi Hubei, China tengah, tempat virus telah menginfeksi sebagian besar orang. Kematian baru di ibu Kota Hubei, Wuhan, yang menjadi lokasi munculnya virus, mengalami penurunan yang langka.

Kasus infeksi Virus Corona baru pada Sabtu mencatat penurunan pertama sejak 1 Februari, berkurang lagi di bawah 3.000 menjadi 2.656 kasus. Sebanyak 2.147 kasus di antaranya berada di Provinsi Hubei.

3 dari 3 halaman

Epidemi Sudah Memuncak?

Profesor epidemiologi di Sekolah Kesehatan Masyarakat di Universitas Michigan, Joseph Eisenberg, mengatakan terlalu dini untuk menentukan apakah epidemik tersebut sedang mencapai puncaknya, lantaran ketidakpastian dalam jumlah kasus.

"Bahkan jika kasus yang dilaporkan mungkin memuncak, kami tidak tahu apa yang terjadi dengan kasus yang tidak dilaporkan," katanya.

Total kasus virus corona terkonfirmasi di China mencapai 37.198 kasus, demikian data komisi kesehatan.