Sukses

2 Lumba-Lumba Ditemukan Mati Misterius di Pantai Teluk Florida

Saat ini pihak berwenang sedang menyelidiki penyebab dari kematian dua lumba-lumba di sepanjang pantai Teluk Florida.

Liputan6.com, Florida - Dua lumba-lumba dengan jenis bottlenose atau hidung botol ditemukan mati secara misterius. Ada luka mengerikan pada tubuh lumba-lumba yang terdampar di sepanjang pantai Teluk Florida dalam beberapa pekan terakhir.

Sebagai imbalan untuk orang yang dapat membantu menyelesaikan kasus kematian misterius lumba-lumba ini, pihak otoritas federal menawarkan hadiah berupa uang hingga Rp 237 juta.

Dilansir dari ABC News, Rabu (12/2/2020), satu lumba-lumba ditemukan dalam kondisi mati di perairan Napoli, Florida Barat Daya akhir pekan lalu. Demikian disampaikan menurut Komisi Konservasi Ikan dan Satwa Liar Florida, juga Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional.

Para pejabat juga mengatakan bahwa hewan itu telah terkena peluru atau luka tusuk, atau bahkan ada kemungkinan menderita keduanya. Pasalnya, mamalia itu memiliki lubang besar di sisi kanan kepala, tepatnya di bawah mata kanan.

Juga minggu lalu, Suaka Margasatwa Pantai Emerald menemukan seekor lumba-lumba dengan peluru di sisi kirinya di sepanjang Pantai Pensacola di Florida Panhandle. Para ahli meyakini bahwa dua kematian lumba-lumba itu mungkin berasal dari ulah manusia yang memberi makan pada hewan itu.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Bahaya Jika Memberi Makan Lumba-Lumba?

Ketika lumba-lumba belajar berasosiasi dengan orang dan menyatu bersama makanan, mereka dapat mengekspos diri mereka pada situasi berbahaya. Komisi Konservasi Ikan dan Margasatwa Florida mengimbau orang untuk tidak memberi makan lumba-lumba liar dikarenakan ada pengaruhnya.

Hewan liar diketahui cenderung belajar bergantung pada manusia dan itu dapat membahayakan mereka.

Dilansir dari The New York Post, lumba-lumba hidung botol adalah spesies paling umum yang ditemukan berenang di sepanjang pantai barat daya Florida.

Stacey Horstman, seorang ahli lumba-lumba hidung botol, mengatakan bahwa kedua lumba-lumba itu kemungkinan besar berhubungan erat dengan manusia, mereka terbunuh saat sedang mencari makanan.

"Lumba-lumba lepas dari wilayah Napoli dan Captiva tahun lalu, jadi kemungkinan besar ini yang kami sebut sikap meminta-minta dari hewan itu," kata Horstman.

Sejak 2002, setidaknya 29 lumba-lumba telah terdampar dengan bukti ditembak menggunakan senjata atau panah, atau ditusuk dengan benda-benda seperti tombak memancing.

Pada Mei 2019, seekor lumba-lumba ditemukan mati di Pulau Captiva dengan luka tusukan fatal di kepalanya. Investigasi terhadap kematian itu masih berlangsung.

 

Reporter: Jihan Fairuzzia

Â