Sukses

Rusia dan China Kerja Sama Kembangkan Vaksin Virus Corona

Pihak Rusia ikut mengambil tindakan preventif guna melawan penyebaran Virus Corona.

Liputan6.com, Jakarta - Dua kasus Virus Corona telah dikonfirmasi ditemukan di Rusia. Keduanya merupakan warga negara China dan berada di wilayah Asia dari Rusia. Keduanya telah mendapat penanganan di rumah sakit, bahkan salah satunya sudah diizinkan pulang lantaran memiliki tingkat kasus yang ringan.

Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Georgievna Vorobieva mengatakan bahwa tindakan pencegahan telah diambil pemerintah dan berharap tidak ada penyebaran Virus Corona lebih lanjut.

Ia juga kemudian menambahkan bahwa Rusia sedang melakukan proses evakuasi terhadap warganya yang berada di Provinsi Hubei.

"Kementerian situasi darurat telah mengirimkan pesawat, jadi siapapun yang ingin kembali ke Rusia nantinya akan dikarantina selama dua minggu. Namun dari mereka, tidak ada yang terinfeksi sejauh ini," ujar Vorobieva di Jakarta, Rabu (12/2/2020).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Bantuan ke China

Vorobieva juga menyampaikan bahwa Rusia telah mengirimkan bantuan berupa dua juta masker dan obat-obatan ke pihak China.

Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa pihaknya bekerja sama dengan China untuk mengembangkan vaksin guna melawan penyebaran virus secara lebih luas. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah kemungkinan virus yang akan terjadi, bukan mengobati yang sudah terinfeksi.

"Sayangnya, seperti yang kamu tahu, ketika wabah menyebar, itu bukan waktu yang tepat untuk memberikan vaksin kepada orang. Pengembangan ini untuk kasus di masa mendatang," kata Vorobieva.

Pihak Rusia juga berkomitmen untuk terus membantu dan bekerja sama dengan China untuk melawan penyebaran virus.

Lantaran lokasinya yang berdekatan dengan China, pihak Rusia telah melakukan langkah preventif demi menangkal penyebaran virus, seperti beberapa akses yang ditutup.

Kendati demikian, penerbangan antar kedua negara tidak dihentikan. Misalnya penerbangan oleh Aerofloat yang masih membuka jalur penerbangan ke China walau beberapa perusahaan lainnya memilih untuk menutup penerbangan.