Liputan6.com, Jakarta - Finlandia memiliki sistem pendidikan yang terkenal maju di dunia. Reputasi tersebut sudah terkenal hingga Indonesia.
Bila melihat hasil skor PISA yang rilis akhir tahun lalu, murid Finlandia masuk 10 besar di bidang sains dan membaca. Ini tentunya mengejutkan jika menimbang bahwa Finlandia tidak punya ujian nasional untuk kelulusan.
Advertisement
Baca Juga
Finlandia pun sebetulnya mendukung Indonesia untuk meniadakan ujian nasional, sebab ujian seperti itu membuat murid fokus lulus saja ketimbang fokus belajar.
Namun, ada juga kabar yang beredar di media sosial bahwa Finlandia tidak memberikan pekerjaan rumah (PR). Bagaimana faktanya?
Duta Besar Finlandia Jari Sinkari berkata kabar itu tidak benar. Finlandia masih memberikan PR bagi para anak didik.
"Itu tidak benar. Kami masih punya PR," ujar Dubes Sinkari kepada Liputan6.com.
PR masih dianggap penting dalam proses belajar. Meski demikian, Finlandia tetap fokus pada kegiatan di sekolah.
"Tapi idenya adalah kamu harus melakukan sebanyak mungkin ketika belajar di sekolah," ujar Dubes Finlandia.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Tidak Mendukung UN
Dubes Sinkari juga mendukung langkah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim untuk menghapus ujian nasional. Menurutnya, metode seperti ujian nasional malah mencekik sistem pendidikan.Â
Pasalnya, sekolah merupakan tempat untuk belajar, sementara ujian nasional malah mendistraksi para murid dan guru supaya murid bisa lolos ujian itu.Â
"Jadi dalam satu sisi ide baik dari ujian nasional menjadi gampang sesat. Malah jadi beban. Kamu malah belajar untuk ujian. Ujian yang harusnya membantu sistem, malam mencekik sistem karena murid malah hanya belajar hanya untuk ujian," kata Dubes Sinkari.Â
Menteri Nadiem rencananya akan menghapus UN pada tahun depan. Selama ini UN selalu mendapat masalah bocornya jawaban padahal anggarannya tiap tahun bisa beratus-ratus miliar.
Advertisement