Liputan6.com, Wuhan - Pasien Virus Corona (COVID-19) di seluruh dunia sudah mencapai 64.447 orang. Pasien paling banyak berasal dari China dengan 63.682 pasien.
Berdasarkan pantauan peta Johns Hopkins University, Selasa malam (14/2/2020), pasien terbanyak kedua berasal dari negara Singapura dengan 58 kasus, kemudian disusul Hong Kong dengan 56 kasus.Â
Advertisement
Baca Juga
Penyebaran Virus Corona di kapal pesiar Diamond Princess juga semakin mengkhawatirkan. Sejauh ini sudah ada 218 kasus penyebaran di kapal itu.Â
Perusahaan pemiliki kapal itu serta pemerintah Jepang sudah bekerja sama untuk mengevakuasi para penumpang yang terjebak di perairan Yokohama itu.
Ada 78 warga Indonesia di atas kapal tersebut dan semuanya tidak ada yang terinfeksi. Di seantero Indonesia belum ada laporan  kasus positif COVID-19.
Â
Perwakilan dari 78 WNI yg menjadi awak kapal yang sedang dikarantina di Yokohama di atas kapal Diamond Princess pada tgl 13/Feb ini sedang menyortir kiriman dari KBRI Tokyo untuk mereka semua. Meskipun tidak banyak namun cukup menghibur, katanya. #NegaraMelindungi pic.twitter.com/XboDqj5hdg
— KBRI Tokyo (@KBRITokyo) February 13, 2020
Sementara, WNI yang dikarantina di Natuna sudah selesai masa karantina dan bebas Virus Corona.Â
Kabar baiknya, jumlah korban sembuh dari Virus Corona mencapai hampir tujuh kali lipat pasien meninggal. Ada 1.384 pasien yang meninggal dan 7.116 berhasil sembuh.
Peta Gis And Data mendapat data dari World Health Organization (WHO), Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dari Amerika Serikat, European Centre for Disease Prevention and Control (ECDC), National Health Commission (NHC) dari China, dan komunitas digital kedokteran China, DXY.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Garuda Indonesia Pastikan Penerbangan Bali-Shanghai Bebas Virus Corona
Garuda Indonesia menegaskan penerbangan pesawat GA 858 Rute Denpasar–Shanghai pada 28 Januari 2020 lalu sudah melalui proses inspeksi sesuai prosedur dalam rangka pencegahan penyebaran virus corona.
Tidak hanya itu, Garuda Indonesia turut merekomendasikan penggunaan alat penunjang kebersihan seperti masker dan hand sanitizer bagi penumpang dan awak pesawat yang melaksanakan perjalanan pada rute dari dan menuju Tiongkok.Â
“Hal tersebut merupakan proses standar safety dan kebersihan Garuda Indonesia yang dilakukan pada kondisi penyebaran epidemi virus wabah penyakit," jelas Direktur Operasi Garuda Indonesia Capt Tumpal M Hutapea kepada wartawan, Kamis kemarin.
Usai kembali dari Shanghai, pesawat Garuda Indonesia tersebut juga telah dilakukan disinseksi (penyemprotan cairan khusus) armada untuk memastikan aspek kebersihan kabin pesawat dan sterilisasi terhadap kuman.
Tidak hanya untuk GA 858, disinseksi armada juga dilakukan khususnya pada armada yang sebelumnya melayani penerbangan dari dan menuju Tiongkok.
“Upaya tersebut dilakukan sejalan dengan peningkatan epidemi virus corona disejumlah negara. Komitmen ini kami lakukan untuk memperkuat upaya ansitipatif penyebaran virus khususnya pada lini layanan transportasi udara," tambah Tumpal.
Adapun disinseksi armada tersebut dilakukan dengan melakukan penyemprotan cairan disinfectant di kabin pesawat sesuai dengan prosedur dan regulasi aspek safety yang berlaku. Proses disinseksi tersebut dilakukan untuk memastikan kebersihan dan aspek higienis kabin pesawat. Proses disinseksi tersebut juga dilakukan di area kargo pesawat.
Awak pesawat Garuda Indonesia yang bertugas pada rute Tiongkok juga melakukan prosedural pemeriksaan kesehatan rutin di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara pada saat sebelum dan setelah bertugas untuk memastikan kesehatan awak pesawat dan bebas dari virus corona.
Â
Advertisement