Liputan6.com, Honduras - Sekelompok pria bersenjata lengkap yang mengenakan seragam militer dan polisi menyerbu sebuah gedung pengadilan di Honduras barat laut. Mereka membebaskan seorang pemimpin senior geng MS-13 yang kuat, kata para pejabat.
Alexander Mendoza, yang dikenal sebagai "El Porky", baru saja tiba untuk persidangan di El Progreso. Ia tengah dikawal oleh pasukan keamanan, ketika serangan itu terjadi.
Menurut BBC yang dikutip Sabtu (15/2/2020), setidaknya empat petugas tewas dan tiga lainnya terluka.
Advertisement
MS-13 adalah salah satu kelompok kriminal paling kejam di Amerika Tengah.
Presiden Juan Orlando Hernández menawarkan hadiah 2 juta lempiras (£ 62.000; $ 80.000) untuk informasi yang mengarah pada penangkapan kembali Mendoza.
Polisi mengatakan setidaknya 20 pria bersenjata terlihat dalam operasi terlarang itu pada Kamis 13 Februari sore di El Progreso, sekitar 30 km (18 mil) timur kota kedua Honduras, San Pedro Sula. Salah satu tersangka dilaporkan tewas dalam serangan itu.
Berdasarkan rekaman sebuah video yang disebutkan berasal dari CCTV pengadilan, dan ditayangkan oleh HCH Honduras, terlihat seorang pria diborgol mengenakan tank top putih, diyakini Mendoza, dibawa ke dalam gedung oleh pasukan keamanan. Beberapa saat kemudian, sekelompok pria bersenjata mengenakan seragam yang sama tiba dan memaksa masuk ke dalam ruangan itu.
Setelah beberapa menit, pria dengan tank top putih muncul kembali, tanpa borgol dan membawa apa yang tampak seperti senapan mesin dan pistol. Ia mencoba meninggalkan gedung pengadilan bersama sekelompok pria bersenjata itu. Saat itu terjadi baku tembak antara mereka dan pasukan keamanan yang berada di luar.
Rekaman berakhir menunjukkan 11 orang dan pria yang diyakini Mendoza melarikan diri.
Filtran vídeo de cámara de seguridad que captó el rescate de “El Porky” https://t.co/Pt88kg031q pic.twitter.com/xfIzmQWcc8
— HCHTelevisiónDigital (@HCHTelevDigital) February 14, 2020
Operasi Tak Terduga
Sejauh ini belum jelas diketahui bagaimana operasi untuk membebaskan Mendoza, yang dilaporkan berada di lantai dua menunggu sidang di dalam gedung. Polisi dan otoritas lain sebelumnya telah dituduh terlibat dengan penjahat.
Rekaman terpisah yang disiarkan oleh media lokal menunjukkan para lelaki bersenjata yang menyerbu pengadilan naik ke beberapa kendaraan dan melarikan diri.
Wakil Menteri Keamanan Luis Suazo mengatakan: "Kami akan merebut kembali pria ini dan menangkap mereka yang membantunya melarikan diri."
Media setempat melaporkan bahwa kelompok itu kemudian meninggalkan kendaraan dan senjata mereka di lingkungan terdekat. Jasad anggota kelompok yang meninggal dibiarkan di dalam van merah.
Mendoza, yang dianggap sebagai salah satu pemimpin geng paling penting, ditangkap pada tahun 2015 dan dijatuhi hukuman 20 tahun penjara pada tahun 2018. Ia didakwa kasus hubungan gelap dan pencucian uang. Saat ini dirinya sedang menunggu persidangan untuk kasus pembunuhan.
Advertisement
Sekilas Tentang MS-13
MS-13, atau Mara Salvatrucha, terbentuk pada 1980-an di Los Angeles oleh sebagian besar imigran gelap yang melarikan diri dari perang saudara di El Salvador.
Ketika konflik berakhir, dengan perjanjian damai ditandatangani pada tahun 1992, banyak dari mereka yang sudah di penjara diusir dan dideportasi ke negara mereka, atau negara orangtua mereka dalam banyak kasus.
Mereka membawa budaya geng LA kembali ke Amerika Tengah, dan kelompok itu menyebar ke El Salvador, Honduras dan Guatemala. Dalam beberapa tahun terakhir, ribuan orang melarikan diri dari negara-negara itu, banyak dari mereka berusaha mencapai AS, dengan mengatakan mereka adalah korban kekerasan dan penganiayaan.