Liputan6.com, Jakarta - Korban meninggal dunia dari epidemi Virus Corona (COVID-19) baru China kini telah melonjak melewati angka 1.500 pada hari Sabtu 15 Februari, setelah 139 orang lainnya meninggal di Provinsi Hubei, pusat penyebaran penyakit tersebut.
Dilansir dari Channel News Asia, Sabtu (15/2/2020), komisi kesehatan provinsi Hubei juga melaporkan 2.420 kasus baru jenis COVID-19, sekitar setengah dari jumlah hari sebelumnya.
Setidaknya 1.519 orang kini telah meninggal karena wabah yang pertama kali muncul di ibu kota Hubei, Wuhan, pada bulan Desember dan semakin meningkat menjadi epidemi nasional sebulan kemudian.
Advertisement
Lebih dari 66.000 orang kini telah terinfeksi, dengan sebagian besar kematian terjadi di Hubei.
Baca Juga
Skala epidemi kemudian membengkak minggu ini setelah pihak berwenang di Hubei mengubah kriteria mereka untuk menghitung kasus, menambah ribuan pasien baru ke dalam penghitungan mereka.
Kasus-kasus "yang didiagnosis secara klinis" melalui pengujian terhadap paru-paru sekarang dihitung sebagai tambahan terhadap mereka yang telah menunjukkan hasil positif dalam tes laboratorium.
Revisi angka juga lantas menambahkan hampir 15.000 pasien ke penghitungan di Provinsi Hubei pada hari Kamis, dengan Organisasi Kesehatan Dunia mencatat bahwa kasus pada satu minggu ke belakang akan kembali dihitung. Ada lebih dari 4.800 kasus yang dilaporkan di Hubei pada hari Jumat.
Pihak berwenang juga melaporkan adanya 1.716 pekerja medis telah terinfeksi selama wabah, dengan enam meninggal karena terinfeksi.
Sebagian besar infeksi di antara petugas kesehatan ada di ibu kota Hubei, Wuhan, di mana banyak yang tidak memiliki masker dan peralatan yang tepat untuk melindungi diri mereka di rumah sakit yang berurusan dengan membludaknya jumlah pasien.
Â