Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 78 WNI yang bekerja di kapal pesiar Diamond Princess memilih untuk dikarantina di atas kapal. Mereka menolak dievakuasi.
Sebelumnya, pihak Diamond Princess memang menyediakan pilihan evakuasi sukarela bagi para penumpang. Jika bersedia, mereka akan dites dahulu sebelum dikirim ke fasilitas khusus. Ada pula negara yang menjemput warganya.
Advertisement
Baca Juga
AS sudah menjemput warganya di Diamond Princess, sementara Kanada, Hong Kong, dan Korea Selatan berencana melakukan hal serupa. Namun, para WNI memilih tetap berada dikarantina di atas kapal Diamond Princess.
"KBRI Tokyo diinformasikan ABK kita di kapal pesiar tersebut bahwa mereka memutuskan untuk menyelesaikan masa karantina mereka di kapal tersebut," ujar Plt Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah kepada Liputan6.com, Senin (17/2/2020).
Faizasyah menjelaskan, KBRI Tokyo memenuhi permintaan para WNI yang memilih dikarantina di atas kapal. KBRI Tokyo juga telah mengirim logistik seperti makanan instan dan suplemen.
Kondisi para WNI di Diamond Princess hingga kini dalam keadaan sehat.
Belum ada rencana evakuasi dari Jepang sebagaimana terjadi di provinsi Hubei. Usai selesai karantina di atas Diamond Princess, pemerintah akan menyerahkan keputusan ke para WNI apakah mereka lanjut kerja di kapal pesiar itu atau memilih pulang ke Tanah Air.
"(Keputusan) Berpulang ke mereka sebenarnya, apakah akan melanjutkan kontrak kerja ataukah tidak. Dalam hal ini pemerintah memfasilitasinya melalui kerja sama dengan agensi yang mempekerjakan ABK kita tersebut," jelas Faizasyah.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Amerika Jemput Warga yang Tak Terinfeksi
Amerika Serikat (AS) telah menjemput warganya di atas Diamond Princess, kecuali mereka yang positif virus COVID-19 alias Virus Corona. NPR melaporkan ada hampir 400 warga AS di atas kapal tersebut.
Pada Minggu petang kemarin, Menteri Luar Negeri AS telah mengirim pesawat carter untuk menjemput warganya di Diamond Princess. Selanjutnya mereka akan dikarantina selama dua minggu di pangkalan militer California dan Texas.
Penjemputan ini sebetulnya tak wajib, namun pemerintah meminta agar warganya ikut pesawat itu agar segera pulang ke negara mereka. Sementara, warga yang terinfeksi akan tetap di Jepang untuk dirawat.
Berdasarkan pantauan Senin siang, peta Gis And Data melaporkan ada 355 kasus positif COVID-19 di kapal Diamond Princess.
Advertisement