Liputan6.com, Inggris - Sebanyak 16 ular ditemukan di luar stasiun pemadam kebakaran Sunderland di Inggris Timur Laut. Temuan itu terjadi beberapa hari setelah 13 ular sanca ditemukan di tempat yang sama.
Dilansir The Guardian, Selasa (18/2/2020), reptil yang ditemukan dalam sarung bantal di luar stasiun pemadam kebakaran Farringdon di Sunderland itu diduga sengaja dibuang. Temuan sebelumnya terjadi pada Kamis, 13 Februari lalu, di mana satu ular mati.
Temuan 16 reptil itu sejatinya terjadi pada Sabtu, 15 Februari. Terdiri dari 15 ular jagung dan satu ular piton jantan di dalam dua sarung bantal merah muda, di dalam tong sampah di belakang stasiun.
Advertisement
Ular itu diselamatkan oleh inspektur RSPCA (Royal Society for the Prevention of Cruelty to Animals atau Lembaga Masyarakat untuk Pencegahan Kekejaman Terhadap Hewan), Heidi Cleaver, dan dibawa ke dokter hewan.
“Aku tidak percaya ketika ada panggilan untuk mengatakan ada lebih banyak ular yang ditemukan di tempat yang sama persis. Ular-ular ini telah ditinggalkan di dalam tempat sampah sehingga mereka sangat beruntung mereka tidak berakhir di TPA,” katanya.
Saksikan video berikut ini:
Butuh Panas dan Cahaya
“Sangat memprihatinkan untuk berpikir bahwa seseorang memiliki sekitar 30 ular atau lebih yang mereka putuskan untuk tinggalkan dengan cara yang kejam dan tidak berperasaan ini," kata Heidi Cleaver.
Ia menjelaskan bahwa tim RSPCA tengah berada di Storm Dennis pada akhir pekan ketika mereka menemukan ular itu. “Kami berada di tengah-tengah Storm Dennis pada akhir pekan ketika ular-ular yang membutuhkan panas dan cahaya untuk bertahan hidup ini, ditinggalkan di luar dalam cuaca dingin hanya dengan sarung bantal untuk menampungnya.” Lanjutnya.
“Akan sangat menegangkan bagi ular untuk berada dalam jarak yang sangat dekat satu sama lain juga,” tambahnya.
Advertisement
Bergantung pada Lingkungannya
Ular tidak dapat menghasilkan panas tubuhnya sendiri sehingga mereka bergantung pada lingkungannya untuk menjaga temperatur tubuh.
Jika seekor ular kedinginan, ia mungkin tidak tak dapat makan atau bergerak secara normal. Sistem kekebalan tubuhnya juga tidak akan berfungsi dengan baik untuk melawan penyakit, yang berarti hewan tersebut dapat menjadi sangat sakit.
Reporter: Deslita Krissanta Sibuea