Sukses

Tiga WNI dan Dua WN Malaysia di Kapal Diamond Princess Positif Virus Corona

3 WNI dan warga negeri Jiran Malaysia dilaporkan positif Virus Corona di kapal Diamond Princess.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kesehatan Malaysia mengumumkan dua warganya terinfeksi Virus Corona (COVID-19) saat berada di kapal pesiar Diamond Princess. Sementara, dua warga lainnya masih melalui uji kesehatan.

Dilansir Channel News Asia, Selasa (18/2/2020), Dirjen Kesehatan Malaysia Noor Hisham Abdullah mengumumkan kasus itu pada Selasa pagi. 

"Terdapat 2 rakyat Malaysia yang disahkan positif COVID-19 dan dua lagi masih menunggu keputusan ujian Covid-19 di atas kapal tersebut. Kedua-dua mereka yang positif sedang dirawat di Jepun," ujar Noor Hisham Abdullah dalam Bahasa Melayu di akun Facebook resminya.

Ia menjelaskan kasus positif Virus Corona di atas kapal Diamond Princess sudah melebihi 400 kasus. Hingga berita ini ditulis, pasien di atas kapal itu mencapai 454 orang berdasarkan Gis And Data

Sementara, ada 78 WNI yang masih ada di kapal itu dan tiga orang dilaporkan positif Virus Corona. Kementerian Luar Negeri Indonesia berkata tiga orang itu sudah ditangani otoritas kesehatan di Jepang. 

"Dari tiga WNI yang sudah confirmed, dua di antaranya dibawa ke rumah sakit di kota Chiba, sementara yang satunya masih menjalani proses untuk menuju ke rumah sakit," ujar Menlu Retno Marsudi.

Ada lebih dari 3.600 penumpang di Diamond Princess yang dikarantina sejak 3 Februari lalu. Virus Corona menyebar setelah ada penumpang dari Hong Kong yang terinfeksi.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Satu Pasien Diduga Terinfeksi Virus Corona Diisolasi di Palembang

Satu pasien berinisial TH dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Pusat Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang. TH dirawat di ruang isolasi karena diduga terkontaminasi Virus Corona (COVID-19).

"Berdasarkan informasi dari petugas piket dan tim PIE RSMH bahwa ada pasien rujukan dari RS Charitas Palembang dengan diagnosa Febris, Susp Penumonia, Susp COVID," kata koordinator Humas RSMH Palembang, Suhaimi dalam keterangan tertulisnya, seperti dikutip Antara pada Senin kemarin. 

TH diketahui pernah bepergian ke Malaysia pada 11-15 Februari 2020. Hal tersebut ditemukan dalam riwayat perjalanan yang bersangkutan.

Ia mengalami gejala batuk, dahak, sesak napas dengan tingkat kesadaran normal (GCS-15).

Suhaimi menambahkan, tim dokter RSMH telah mengambil contoh untuk uji laboratorium. Hasilnya sendiri baru akan diketahui dua hari lagi.

TH diperbolehkan pulang jika hasil laboratorium negatif virus corona. Ia juga tidak memerlukan perawatan tambahan.

"Pasien sedang dalam pengawasan (belum terduga suspect) karena bukan dari daerah endemik, COVID-19," kata Suhaimi.