Liputan6.com, Tokyo - 13 orang lainnya di atas kapal pesiar yang dikarantina di lepas pantai Jepang telah didiagnosis positif Virus Corona baru, COVID-19, kata kementerian kesehatan Negeri Sakura pada Kamis 20 Februari 2020.
"Konfirmasi dari kasus-kasus baru ditemukan dari 52 hasil tes tambahan, membawa jumlah total infeksi yang didiagnosis di Princess Diamond sejauh ini menjadi 634," kata Kementerian Kesehatan Jepang dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari AFP, JumatVirus (21/2/2020).
Baca Juga
Menurut Bussines Insider, kapal pesiar Diamond Princess sekarang menampung lebih dari setengah dari semua kasus Virus Corona di luar China daratan, Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan pada Rabu 19 Februari.
Advertisement
Kapal pesiar itu telah dikarantina di Teluk Yokohama Jepang sejak 3 Februari, dan 634 penumpang kini terjangkit Virus Corona COVID-19. Dua orang dari kapal - seorang pria Jepang berusia 87 tahun dan seorang wanita dari negara yang sama berusia 84 tahun - meninggal pada hari Selasa, pejabat Jepang melaporkan.
Kapal pesiar Diamond Princess diketahui membawa total 3.711 orang dari berbagai negara, yang terdiri atas 2.666 penumpang dan 1.045 awak. Kini 634 penumpang dinyatakan positif Virus Corona COVID-19, 4 kru WNI juga masuk dalam daftar tersebut.
Menurut data dari Coronavirus COVID-19 Global Cases by Johns Hopkins CSSE, jumlah korban tewas saat ini mencapai 2.247 jiwa. Sebanyak 18.547 pasien positif Virus Corona dinyatakan sembuh.
Sementara kasusnya tercatat 76.723 yang tersebar di sekitar 29 negara.
Saksikan juga Video Berikut Ini:
Diamond Princess Akan Terus Berlayar
Meskipun tengah jadi sorotan akibat krisis Virus Corona COVID-19, operator Kapal Princess Cruises mengatakan unitnya akan tetap berlayar seperti biasa sejak 29 April - setelah kapal dibersihkan - tepat pada waktunya untuk periode liburan Golden Week Jepang, Wall Street Journal melaporkan.
"Harapannya adalah bahwa kapal akan sepenuhnya dibersihkan dan kemudian dibawa ke dok kering untuk jangka waktu tertentu," kata Negin Kamali, direktur hubungan masyarakat untuk Princess Cruises.
Menurut Negin Kamali, kapal pesiar seberat 116.000 ton akan tetap di Jepang, tempat kapal itu dibangun. Kendati demikian masih belum jelas seperti apa proses pembersihan untuk sebuah kapal yang telah menjadi rumah bagi para penumpang terjangkit Virus Corona COVID-19.
Menurut Wall Street Journal, serangan penyakit, seperti penyakit pencernaan, kadang-kadang muncul di kapal pesiar. Tetapi mereka tidak mencegah kapal untuk tetap beroperasi karena besarnya investasi yang dimiliki oleh masing-masing kapal.
"Praktek normal dalam kasus penyakit norovirus atau Legionnaires adalah untuk menentukan dan mengisolasi sumber penyakit, kemudian membatalkan atau menunda pelayaran berikutnya dan mendisinfeksi kapal secara menyeluruh dari atas ke bawah setelah semua penumpang lepas," Andrew Coggins, seorang pakar pelayaran di Pace University di New York, mengatakan kepada Wall Street Journal.
Advertisement