Liputan6.com, Australia - Terletak di perairan lepas pantai Queensland, Australia, Great Barrier Reef menawarkan beragam keindahan alam dan kehidupan biota laut, mulai dari terumbu karang lunak dan keras hingga ikan, kerang moluska, plankton, paus, dan lumba-lumba.
Tak hanya indah dilihat, terumbu karang bertindak sebagai alat penting dalam melindungi lingkungan sekitarnya. Termasuk di Great Barrier Reef yang jadi salah satu daya tarik untuk para wisatawan.
Baca Juga
Dilansir dari Channel News Asia, Sabtu (22/2/2020), badan pemerintah yang bertugas memantau kesehatan Great Barrier Reef Australia telah mendeteksi tanda-tanda stres akibat panas di beberapa wilayah terumbu karang, meningkatkan prospek terjadinya pemutihan besar lainnya.
Advertisement
Otoritas Taman Laut Great Barrier Reef mengatakan pada Kamis 20 Februari bahwa periode yang lebih hangat dari arus lautan telah menyebabkan suhu air yang 2 derajat Celcius hingga 3 derajat Celcius di atas rata-rata untuk Februari. Hal itu merupakan bulan terpanas.
Kepala ilmuwan otoritas David Wachenfeld mengatakan, "Jadi, keganjilan ini benar-benar memprihatinkan dan telah meningkat pada minggu terakhir.”
Terumbu karang yang diketahui membentang sepanjang 2.300 km di pantai timur laut Australia, yang bentangannya seluas setengah dari Texas, baru saja mulai pulih setelah dua tahun berturut-turut dilanda pemutihan karang pada tahun 2016 dan 2017.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Great Barrier Reef Memiliki Nilai Tinggi
Otoritas taman laut mengatakan sedang menyelidiki zona pemutihan yang terbaru menggunakan pemeriksaan langsung oleh penyelam, patroli helikopter, dan pengamatan publik.
Direktur stasiun penelitian Pulau Lizzard Museum Australia Lyle Vail mengatakan, ia telah mengamati sekitar 30 persen hingga 40 persen karang di perairan dangkal di pulau itu yang memiliki tingkat pemutihan.
"Karang staghorn biru cerah sedang berfluoresensi, sebagai tanda lain bahwa karang sedang dalam masa kesulitan," katanya dalam sebuah pernyataan dari World Wildlife Fund Australia.
The Great Barrier Reef diketahui memiliki nilai aset ekonomi, sosial, dan ikon sebesar Rp 774 triliun. Hal ini mendukung 64.000 pekerjaan dan menyumbang Rp 88 triliun untuk ekonomi Australia, Deloitte, seperti yang didapat dalam laporan tahun 2017.
Seperti yang dicatat oleh Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS, struktur terumbu karang menopang garis pantai melawan gelombang, badai, dan banjir yang juga membantu mencegah hilangnya nyawa, kerusakan harta benda, dan erosi.
Reporter: Jihan Fairuzzia
Advertisement