Liputan6.com, Wuhan - Virus Corona (COVID-19) kini tak hanya membuat cemas warga China, tetapi berbagai negara di dunia. Pasalnya, pekan lalu kasus di Italia meningkat tajam. Israel juga sudah siaga.
Berdasarkan pantauan Johns Hopkins University, Senin (24/2/2020), ada 79.360 kasus positif Virus Corona di seluruh dunia. Di China ada 79.360 pasien, disusul oleh Korea Selatan dengan 763 orang.
Advertisement
Baca Juga
Pasien di Korsel melonjak karena ada penularan di sebuah gereja. Kini, pemerintah Korsel telah menetapkan siaga 1.
Salah satu pasien Virus Corona di Korsel ternyata sempat berkunjung ke Israel. Alhasil, Israel memerintahkan karantina bagi warga yang pergi ke tempat yang sama dengan turis-turis itu.
Pasien Virus Corona dari Jepang ternyata juga sempat berkunjung ke Indonesia. Namun, pemerintah masih belum menjelaskan ke mana saja pasien itu berkunjung.
Daya penularan Virus Corona sangat tinggi. Oleh sebab itu, negara seperti Singapura sigap mengungkap lokasi yang dikunjungi pasien Virus Corona sebelum dibawa ke rumah sakit.
Sampai berita ini ditulis, jumlah pasien pulih Virus Corona mencapai 24.963 pasien dan pasie meninggal berjulah 2.619 orang. Namun, otoritas kesehatan di China menyebut ada kemungkinan pasien kembali sakit sehingga perlu dikarantina selama dua minggu lagi.Â
Peta Gis And Data mendapat data dari World Health Organization (WHO), Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dari Amerika Serikat, European Centre for Disease Prevention and Control (ECDC), National Health Commission (NHC) dari China, dan komunitas digital kedokteran China, DXY.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Warga Jepang Dilaporkan Positif Virus Corona Usai Berlibur di Indonesia
Pemerintah Kota Tokyo, Jepang, mengumumkan kasus baru Virus Corona COVID-19 yang menjangkit seorang pria berusia 60 tahunan pada Sabtu 22 Februari waktu setempat. Pria itu dinyatakan terinfeksi Virus Corona setelah mengunjungi Indonesia.
Media nasional Jepang, NHK melaporkan pada hari Minggu kemarin, pria yang merupakan staf pada fasilitas perawatan lansia itu mengunjungi sebuah institusi kesehatan pada 12 Februari setelah mengalami "gejala-gejala seperti flu". Namun ia kembali ke rumah pada hari yang sama karena tidak didiagnosa mengidap pneumonia.
Keesokan harinya, pada 13 Februari dia kembali bekerja dan pada 14 Februari tinggal di rumah. Pada 15 Februari, dia dilaporkan mengunjungi Indonesia untuk berlibur bersama keluarga, namun tak diungkap saat berada di Indonesia ia bepergian ke mana saja.
Saat kembali ke Jepang pada 19 Februari, pria itu mengalami kesulitan bernapas yang parah dan disebut mengalami "kondisi serius" seperti gejala Virus Corona COVID-19.
Sebelumnya, Pusat Pengendalian Penyakit Menular Virus Corona Tokyo pada laman pemerintah Kota Tokyo juga telah menyebutkan adanya warga Tokyo berusia 60-an yang positif Virus Corona. Awal gejala-gejala yang dialami pria itu terjadi pada 12 Februari.
Dalam pernyataan pers ditegaskan, pria tersebut tidak punya riwayat ke China 14 hari sebelum timbul gejala-gejala.
Advertisement