Liputan6.com, Wuhan - Kota Wuhan yang mengalami isolasi sejak satu bulan lalu karean wabah Virus Corona, sempat mengizinkan warganya untuk keluar kota. Namun, izin itu seketika langsung dicabut kembali.
Dilaporkan Channel News Asia, Senin (24/2/2020), awalnya mereka yang bukan penduduk Wuhan boleh meninggalkan kota jika tidak menunjukan gejala-gejala penyakit Virus Corona COVID-19 dan tak ada kontak dengan pasien.
Advertisement
Baca Juga
Warga yang punya masalah kesehatan dan perlu ke RS di luar kota juga boleh meninggalkan Wuhan. Izin juga diberikan bagi mereka yang bekerja di bidang kesehatan dalam rangka pencegahan wabah.
Mobil yang ingin meninggalkan Wuhan juga tidak boleh membawa lebih dari dua orang, sudah termasuk sopir, tiap sekali jalan.
Jika sudah sampai ke tempat tujuan, orang yang meninggalkan Wuhan harus lapor ke otoritas daerah setempat. Selain itu, mereka harus memonitor kesehatan diri selama dua minggu.
Sekitar tiga jam usai pengumuman di Weibo, pemerintah Kota Wuhan membatalkan keringanan tersebut. Postingan yang memberi izin juga dihapus dan pegawai yang mengumumkan dihukum.
"Pengumuman itu dideklarasikan sebagai invalid. Dalam hal ini, kami telah secara serius menangani personel bersangkutan," ujar pemerintah Wuhan via Weibo.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Penurunan Status
Laju penularan Virus Corona di China sedang menurun di beberapa daerah. Total empat provinsi sudah menurunkan level siaga Virus Corona, yakni provinsi Gansu, Liaoning, Yunnan, Guangdong, Shanxi, dan Guizhou.
Pada Minggu 23 Februari, Presiden China Xi Jinping menyebut Virus Corona adalah darurat publik terbesar semenjak Republik Rakyat China berdiri. Hingga Senin siang, ada 77.150 warga China terinfeksi Virus Corona.
China memiliki empat level untuk darurat kesehatan publik. Level 1 adalah yang tertinggi.
Pemerintah provinsi Yunnan dan Guizhou menurunkan level darurat mereka dari level I menjadi level III. Sementara, provinsi Guangdong dan Shanxi menurunkan ke level II.
Di provinsi Yunnan, ada dua pasien meninggal dan 115 pulih. Jumlah pasien pulih di Guizhou juga tinggi, yakni 102 orang pulih, dan dua meninggal.
Meski demikian, otoritas kesehatan China mengingatkan bahwa pasien sembuh berpotensi kembali terkena Virus Corona. Karantina pun kembali perlu dijalankan selama dua minggu usai pasien sembuh.
Advertisement