Sukses

WHO: Perkembangan Virus Corona di Italia Lebih Cepat dari China

WHO menyebutkan bahwa perkembangan Virus Corona di Italia lebih cepat dari yang terjadi di China.

Liputan6.com, Roma - Jumlah kasus Virus Corona COVID-19 di Italia telah melonjak menjadi 400, di tengah upaya internasional untuk menahan penyebaran wabah mematikan itu.

Peningkatan di Italia, yang menjadi fokus utama infeksi di Eropa, mewakili lonjakan sebanyak 25% dalam 24 jam.

Beberapa negara Eropa mengumumkan kasus baru yang dilacak ke Italia.

Dikutip dari BBC, Kamis (27/2/2020), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa untuk pertama kalinya virus itu menyebar lebih cepat di luar China, tempat asalnya.

Secara global, lebih dari 80.000 orang di sekitar 40 negara telah terinfeksi Virus Corona baru, yang muncul pada bulan Desember. Sebagian besar tetap berada di China.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Berbagai Tempat Publik Ditutup

Pada hari Rabu malam, pihak berwenang melaporkan total 400 kasus--meningkat sebanyak 80 dari Selasa malam.

Daerah yang paling parah terkena dampak adalah di industri utara negara itu, Lombardy, wilayah di sekitar Milan, dan Veneto dekat Venesia. Wabah ini telah menewaskan 12 orang di negara itu sejauh ini.

Pejabat pemerintah telah berusaha meyakinkan publik dan juga menegaskan langkah-langkah telah diambil untuk mencegah penyebaran penyakit.

Sekolah, universitas, dan bioskop telah ditutup, termasuk beberapa acara publik yang juga ikut dibatalkan.

Sebelas kota di pusat wabah--rumah bagi total 55.000 orang--telah dikarantina.

Ada kekhawatiran bahwa wabah itu akan membawa Italia ke dalam resesi ekonomi. 

Komisaris Kesehatan Uni Eropa Stella Kyriakides mengatakan kepada wartawan setelah bertemu dengan menteri kesehatan Italia di Roma: "Ini adalah situasi yang memprihatinkan, tetapi kita tidak boleh menyerah pada kepanikan."

"Masih banyak yang tidak diketahui tentang virus ini dan khususnya asalnya dan bagaimana penyebarannya."

3 dari 3 halaman

Situasi di Eropa

Dalam dua hari terakhir, Austria, Kroasia, Yunani, Norwegia, Swiss, Georgia, dan Makedonia Utara melaporkan kasus Virus Corona pertama mereka. Banyak dari mereka melibatkan orang-orang yang pernah ke Italia.

Lebih banyak kasus juga dilaporkan di Spanyol, Prancis dan Jerman. Irlandia menunda pertandingan rugby Six Nations dengan Italia di Dublin yang akan diadakan pada 7 dan 8 Maret.

Di Inggris, di mana 13 kasus telah dilaporkan, tes untuk Virus Corona sedang ditingkatkan untuk memasukkan orang yang menunjukkan gejala seperti flu.

Di luar Eropa, Aljazair, Brasil, dan Pakistan juga melaporkan infeksi Virus Corona pertama mereka. Kasus Brasil menandai kedatangan virus di Amerika Latin.

Di Iran, sumber utama di Timur Tengah, total ada 19 kematian dan 139 kasus telah dilaporkan dalam seminggu terakhir. Pemerintah mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka tidak memiliki rencana untuk mengkarantina setiap kota, meskipun ada kekhawatiran epidemi regional.

Para pejabat Iran telah meminta orang untuk tidak pergi ke Qom, pusat wabah, tetapi belum menutup tempat suci di kota yang menarik jutaan peziarah Syiah setiap tahun.

Juga pada hari Rabu, Korea Selatan--kelompok infeksi terbesar di luar China--melaporkan total lebih dari 1.200 infeksi dan 12 kematian sejauh ini.